PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak tiga alat panen padi jenis Combine, bantuan dari Kementrian Pertanian (Kementan) tahun 2025, untuk Brigade Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, diduga dikomersilkan.
Pasalnya, bantuan ketiga alat Combine tersebut begitu turun dari Kementan beberapa pekan lalu, langsung dijemput oleh sejumlah orang yang mengaku dari kelompok tani asal Kecamatan Cikeusik dan Sindangresmi.
Menyikapi hal itu, aktivis dari Angkatan Muda Indonesia Raya (Amira) Pandeglang, Iik Rohikmat menduga, bahwa bantuan alat panen padi jenis Combine tersebut dikomersilkan.
Harusnya kata dia, ketika bantuan dari pemerintah pusat untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang, maka harus dikelola oleh pihak dinas, bukan dialihkan ke perorangan atau kelompok tani.
Baca Juga: Alat Combine Bantuan Kementan untuk DPKP Pandeglang Malah Dipegang Kelompok Tani
"Kami menduga, ketiga Combine bantuan dari Kementan untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang itu dikomersilkan oleh oknum dinas. Harusnya dikelola oleh pihak dinas, namun faktanya ada pada perorangan," ungkap Iik, Sabtu 7 Juni 2025.
Terkecuali lanjut Iik, bantuan Combine tersebut untuk kelompok tani, wajar jika bantuan itu turun dan langsung diambil oleh kelompok.
Tapi, jika melihat dari pernyataan pihak Dinas Pertanian Pandeglang melalui Kabid Holtikultura di media masa, bahwa itu adalah bantuan untuk Brigade Distan Pandeglang dan termasuk aset dinas pertanian.
"Maka ini ada apa antara pihak Dinas Pertanian Pandeglang dengan kelompok tani?. Bantuan Combine untuk Brigade Distan malah dialihkan ke perorangan yang mengaku dari kelompok tani," katanya.
Pihaknya meminta, kepada Aparat Penegak Hukum (APH) baik dari Kepolisian maupun Kejaksaan, untuk menelusuri bantuan Combine tersebut, dan menindak jika ada unsur penyalajgunaan bantuan tersebut.
"Selain itu, kami juga berharap pihak Kementrian Pertanian maupun Dinas Pertanian Banten, untuk mengevaluasi bantuan Combine untuk Brigade Distan Pandeglang, yang saat ini ada pada perorangan," pintanya.
Baca Juga: Ini Daftar Laptop Harga Rp20 Jutaan, Disdikpora Pandeglang Mau Borong yang Mana?
Diberitakan sebelumnya, bahwa ketiga alat mesin panen padi jenis Combine tersebut berada di wilayah Kecamatan Cikeusik dua unit dan Sindangresmi satu unit.
Kelompok tani yang menerima Combine tersebut mengakui, bahwa Combine itu pinjaman dari Koperasi Berkah Tani Moderen. Namun, sebagian kelompok tani lain mengaku Combine tersebut bantuan melalui koperasi.
Sementara, saat dikonfirmasi langaung, Ketua Koperasi Berkah Tani Moderen, Baharudin tidak mengakui bahwa ketiga alat Combine tersebut bantuan dari koperasinya.
Dirinya pun bisa memastikan, kalau alat Combine Koperasi Berkah Tani Moderen, terdapat stiker dan logo koperasi. Kalau tidak ada tempelan stiker, berarti bukan alat atau Combine Koperasi.
"Dan Combine Koperasi Berkah Tani Moderen itu semuanya ada di Workshop Koperasi, tidak tercecer di perorangan atau kelompok tani," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Bayar Rp3,5 Juta Pengadaan Buku dan Kaus, Desa di Pandeglang Belum Terima Barang
"Kemudian, pengoperasiannya pun langsung oleh pengurus Koperasi, dan setelah panen selesai maka apat itu kembali lagi ke Workshop, tidak disimpan pada perorangan atau poktan," sambungnya.
Dijelaskannya lagi, di Worshop Koperaai Berkah Tani Moderen ada 4 alat Combine. Adapun yang tiga unit yang ada di Cikeusik dan Sindnagresmi itu bukan alat dari Koperasi tersebut.
"Jadi, ketiga Combine yang ada pada perorangan atau kelompok tani bukan tanggungjawab koperasi kami, melainkan tanggungjawab dinas pertanian Pandeglang," tegasnya lagi.