“Gibran jadi Wakil Presiden tidak masuk akal. Dimanipulasi lewat Mahkamah Konstitusi, itu sangat tidak masuk akal. Maka publik wajar bertanya,” ujarnya.
Ia mencontohkan praktik etika politik di negara-negara lain, termasuk Prancis dan Amerika Serikat, yang menurutnya lebih menjunjung tinggi integritas jabatan publik.
“Etika itu selalu ada di atas hukum. Itu yang kita sebut panggilan moral dari seseorang yang paham arti kedudukan publik,” ujarnya.