POSKOTA.CO.ID – Kasus COVID-19 kembali alami peningkatan belakangan ini, khususnya di benua Asia, termasuk Indonesia.
Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 15 orang positif COVID-19 di wilayahnya pada periode Januari hingga Mei 2025.
Soal peningkatan kasus COVID-19 yang belakangan terjadi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan penjelasan.
Dilansir melalui Instagram resmi @kemenkes_ri pada Kamis, 5 Juni 2025, disebutkan bahwa pihak Kemenkes sudah menerbitkan Surat Edaran terkait hal ini.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan BSU 2025 Cair Juni-Juli, Ini Perbedaannya dengan Masa Pandemi Covid-19
“Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19,” kata akun tersebut.
Meski alami peningkatan kasus, namun Kemenkes menyatakan bahwa kondisi penyebaran masih dalam batas aman.
“Tapi, berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-22 tahun 2025 kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman,” jelasnya.
“Ada berbagai varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.l, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Di Indonesia dominan varian MB.1.1. Varian yang beredar saat ini sifatnya tidak cepat menyebar dan tidak sebabkan keparahan,” pungkas akun tersebut.

Lebih lanjut, Kemenkes mengingatkan mengenai pentingnya 5M.
“Tapi bukan berarti kita bisa lepas masker dan cuek ya Masih ingat sama 5M yang menjadi andalan dalam mencegah COVID-19?” katanya.
Mengingat kembali gerakan 5M
Gerakan 5M merupakan protokol kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sebagai langkah preventif untuk menekan penyebaran COVID-19.
1. Memakai Masker
Penggunaan masker secara benar dan konsisten sangat penting untuk mencegah penularan virus melalui droplet yang dapat tersebar saat berbicara, batuk, atau bersin.
Masker harus menutupi hidung, mulut, dan dagu tanpa celah. Jenis masker yang direkomendasikan antara lain masker medis atau kombinasi masker medis dengan masker kain untuk perlindungan tambahan.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan
2. Mencuci Tangan dengan Sabun
Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik efektif dalam membunuh kuman dan virus yang menempel di tangan.
Jika tidak tersedia air dan sabun, penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60% dapat menjadi alternatif.
3. Menjaga Jarak
Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain membantu mengurangi risiko penularan virus, terutama di tempat umum atau saat berinteraksi dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya.
Langkah ini penting untuk mencegah kontak langsung dengan droplet yang mungkin mengandung virus.
4. Menjauhi Kerumunan
Menghindari tempat-tempat yang ramai dan berkerumun dapat mengurangi kemungkinan terpapar virus, karena di kerumunan sulit untuk menjaga jarak dan memastikan semua orang mematuhi protokol kesehatan.
5. Mengurangi Mobilitas
Membatasi aktivitas di luar rumah dan hanya keluar untuk keperluan mendesak dapat menurunkan risiko terpapar dan menyebarkan virus. Semakin sedikit interaksi fisik dengan orang lain, semakin kecil kemungkinan penularan terjadi.