"Boleh gaspol, tapi pastikan bisa cetak gol di 20 menit awal. Kalau tidak, bisa kehilangan momentum dan malah kebobolan, seperti waktu lawan Australia, China, atau Jepang," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya kedewasaan para pemain dan pelatih dalam merespons psywar dari tim lawan.
"Saya harap para suporter kita juga tidak terpengaruh. Jangan sampai ada tindakan rasis atau sorakan saat lagu kebangsaan lawan diputar. Kita harus tunjukkan bahwa suporter Indonesia sudah naik level," tegas Binder.
Binder juga menyinggung bahwa kedalaman skuad Indonesia saat ini lebih baik dari sebelumnya, meskipun ada beberapa pemain absen. Ia menyambut positif kebersamaan skuad yang bisa berkumpul lebih lama sebelum pertandingan, dan menyarankan agar latihan ditutup agar tidak dibocorkan ke tim lawan.
"Aura kesatuan para pemain luar biasa. Ini jarang terjadi. Tapi ingat, karena banyak pemain muda, kita juga harus bijak jika ada yang underperform," ujarnya.
Mengakhiri komentarnya, Binder menyampaikan bahwa laga ini bukan hanya penting secara teknis, tetapi juga secara mental dan simbolis.
"Ini final dari final. Jadi saya harap Kluivert punya strategi tepat dan para pemain kita bisa menjaga emosi. Fokus, proteksi bola, atur tempo. Dan yang paling penting, menang di GBK," tutup Binder.
Laga antara Indonesia dan China dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni pukul 20.45 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.