Education Hub, Cara Telkom Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Indonesia

Rabu 04 Jun 2025, 08:43 WIB
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG) menghadirkan inisiatif Education Hub di sekolah-sekolah Indonesia. (Sumber: Dok. Telkom)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG) menghadirkan inisiatif Education Hub di sekolah-sekolah Indonesia. (Sumber: Dok. Telkom)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, masih menghadapi tantangan besar. Menurut laporan Bank Dunia pada Februari 2020, kesenjangan akses pendidikan serta minimnya konektivitas internet menjadi hambatan utama. Hanya 17 persen sekolah di daerah 3T memiliki akses internet, sementara kualitas guru, khususnya dalam literasi digital, juga masih perlu ditingkatkan.

Siswa di wilayah terpencil dan penyandang disabilitas pun sering tertinggal secara signifikan dibandingkan rekan-rekan mereka di wilayah lain. Sebagai respons terhadap tantangan ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG) menghadirkan inisiatif Education Hub.

Program ini menjadi solusi sosial berbasis digital untuk membangun ekosistem pendidikan inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Education Hub sejalan dengan Visi Indonesia 2045 untuk pengembangan SDM unggul yang menguasai sains dan teknologi, serta mendukung target SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas.

Baca Juga: Butuh Dana Darurat? 3 Pinjol Legal Ini Bisa Langsung Cair ke Akun DANA Anda

"Kami percaya bahwa akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan inklusif adalah fondasi bagi kemajuan bangsa. Melalui Telkom Education Hub, Telkom Indonesia berkomitmen menghadirkan solusi digital yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil dan kelompok disabilitas. Program ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi investasi sosial jangka panjang dalam membangun generasi Indonesia yang cakap digital dan berdaya saing. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang lebih adil dan merata. Berlangsungnya program ini adalah hasil dari gotong royong dan komitmen bersama untuk masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Sabri Rasyid AVP External Communication Telkom dalam keterangannya diterima Rabu, 4 Juni 2025.

Pengembangan Education Hub dilakukan dengan prinsip kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Sinergi ini memperkuat ekosistem pendidikan yang inklusif, berbasis teknologi, dan menjawab tantangan masa depan. Berkat konsistensinya dalam mengembangkan pendidikan inklusif berbasis teknologi, Telkom meraih berbagai penghargaan nasional, di antaranya: Juara 1 Padmamitra Award, Juara 1 IDX Channel Award, dan Juara 1 Bisra Award.

Telkom mengembangkan Education Hub berdasarkan tiga pilar utama. Pilar pertama, yaitu Digital Soft Skill, yang merupakan program pelatihan peningkatan kompetensi baik kepada guru maupun siswa dan mahasiswa. Melalui platform Indonesia Digital Learning, Telkom memberikan pelatihan pemanfaatan digitalisasi dalam proses belajar dan mengajar di sekolah, upgrade kompetensi pedagogic dari pendidik yang telah diikuti oleh lebih dari 20.000 guru sejak tahun 2011. 

Baca Juga: Daftar 15 Aplikasi Pinjol Legal Beroperasi Resmi dan Terdata di OJK

Disamping itu, melalui program Digiup, Telkom telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada lebih dari 3.000 siswa vokasional di tujuh kota Indonesia. Selain itu, Telkom mendorong keterampilan inovasi sosial melalui program Innovillage, yaitu sebuah inkubasi bagi mahasiswa berbasis sociodigipreneurship. Dalam lima tahun terakhir, Innovillage telah mencetak lebih dari 700 inovasi sosial yang berdampak pada hampir 30.000 jiwa.

Pilar kedua, yaitu Digital Society yang merupakan Edukasi literasi digital dan internet sehat melalui program DigiHeroes yang telah menjangkau 507 siswa sekolah dasar dan 135 orang tua di Jawa Barat. Di samping itu, dalam rangka mendorong inklusivitas Pendidikan, Program i-Chat  telah melatih lebih dari 2.000 penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara untuk memperoleh keterampilan digital serta sertifikasi yang memperbesar peluang kerja layak.

Pilar ketiga, yaitu Digital Environment yang merupakan Dukungan infrastruktur pendidikan digital dengan penyediaan komputer, koneksi internet, dan aplikasi pembelajaran digital gratis di sekolah-sekolah. Di wilayah 3T, Telkom membantu memperluas akses internet agar anak-anak bisa memperoleh pendidikan yang layak dan setara.


Berita Terkait


News Update