Potret Taryana, salah satu korban selamat, menceritakan pengalaman selamat longsor Gunung Kuda, Cirebon kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: YouTube/ KDM Channel)

Daerah

Cerita Unik Korban Selamat Longsor Gunung Kuda Cirebon: Ingat Cicilan Mobil!

Rabu 04 Jun 2025, 14:14 WIB

CIREBON,POSKOTA.CO.ID - Tragedi longsor Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat 30 Mei 2025, masih menyisakan duka mendalam.

Peristiwa nahas ini menewaskan 17 orang dan sejumlah pekerja tambang lainnya luka-luka.

Salah satu korban selamat, Taryana (45) menceritakan detik-detik dramatis saat tertimbun longsor kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Menurut pengakuannya, saat tanah tiba-tiba bergeser dan longsor terjadi, Taryana buru-buru masuk ke dalam mobil untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Taryana Selamat dari Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kisah Nyata dari Lubang Kematian

Namun ia malah tertimbun bersama kendaraan tersebut selama hampir 30 menit.

“Saat longsor saya langsung masuk ke dalam mobil, tapi kemudian saya terkubur reruntuhan,” ujar Taryana dikutip dari kanal YouTube Dedi Mulyadi.

Dedi pun menyampaikan rasa syukur jika Taryana masih bisa selamat, karena tidak terbayang bagaimana rasanya tertimbun longsoran batu.

“Alhamdulillah masih bisa selamat, terbayang gelap dan paniknya berada di runtuhan Gunung Kuda,” tulis Dedi di akun Instagramnya.

Baca Juga: Anak Korban Longsor Gunung Kuda Bertemu Dedi Mulyadi, Inilah Bantuan yang Mereka Terima

Kisah Unik Taryana Selamat dari Longsor Gunung Kuda

Ada kisah menarik yang membuat Taryana selamat dalam tragedi longsor Gunung Kuda. Saat tertimbun reruntuhan dalam kondisi gelap gulita dan penuh kepanikan selama 30 menit, Taryana tetap berusaha mencari pertolongan. Ia berhasil menghubungi rekannya lewat telepon.

“Saya bilang, saya masih hidup, tolong saya,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Tim penyelamat yang mendengar kabar itu segera melakukan evakuasi. Berbagai upaya dilakukan, termasuk menggunakan dongkrak mobil.

Namun, usaha tersebut gagal karena posisi Taryana yang terjepit. Akhirnya, ia berhasil ditarik keluar menggunakan pipa besi secara manual.

Baca Juga: 7 Dump Truck dan 3 Ekskavator Terkubur Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon

“Saya terjepit, Pak, tapi alhamdulillah bisa selamat pakai pipa dibukanya,” ucapnya penuh haru.

Saat itu, ia berada di lokasi tengah memuat hasil tambang. Lalu dari kejauhan sudah terlihat bahwa akan terjadinya longsor.

Setelah itu, ia berlari menuju mobil dengan tujuan menyelamatkan kendaraannya dari longsoran.

“Saya lari langsung masuk ke mobil, saya ingetnya mobil kredit mau nyelametin tahu-tahunya enggak nyampe,” ungkapnya sambil tersenyum tipis.

Baca Juga: Jalanan Macet PKL Semrawut, Dedi Mulyadi Turun Tangan di Pasar Trusmi Cirebon Tanpa Ambil Alih Kewenangan Pemda

Meski berupaya menyelamatkan mobilnya, kendaraan tersebut akhirnya tertimbun reruntuhan.

“Kalau saya lari enggak mikir mobil, mungkin innalilahhi,” pungkasnya.

Respon Warganet

Mendengar kisah selamat Taryana dari longsor Gunung Kuda, banyak warganet yang memberikan respon dan mendoakan agar diberikan kesehatan.

“Saya ingat mobil kredit, nyawa hampir jadi taruhan tapi masih ingat cicilan, sehat selalu pak,” kata warganet.

Baca Juga: Ketahuan Pernah Minum Miras, Kameramen Dedi Mulyadi Akan Dibina di Barak Militer, Benarkah?

Selain merespon cerita korban selamat, banyak warganet pun yang meminta untuk aktivitas tambang ditutup karena dinilai merusak alam.

“Sekalian tutup permanen dan cabut izin usaha tambang pasir di Leles, Kadungora Garut dan Nagreg. Gunung sudah botak,” ucap warganet.

“Tambang kapur klapanunggal Kabupaten Bogor yang sempat ditertibkan kembali aktif, mohon ditindak lagi,” tutur warganet.

“Tolong Parung Panjang dan Bogor di Sudamanik masih ditambang berlebihan. Habis gunung,” ungkap warganet.

Peristiwa longsor Gunung Kuda ini menjadi viral dan sorotan publik serta banyak yang meminta untuk menutup aktivitas tambang.

Tags:
Cirebontambangviral Dedi MulyadiTaryanalongsor Gunung Kuda

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor