Kontroversi tidak berhenti di situ. Pada 31 Mei 2025, Galih kembali mengunggah video terbaru. Dalam video tersebut, ia menyebut bahwa KH telah kembali ke Indonesia setelah sempat dikabarkan berada di Singapura.
“Buat korban-korban KH, denger-denger KH sudah balik ke Indo,” katanya.
Dalam nada sindiran, Galih menyatakan harapannya agar KH segera diproses hukum dan memakai “baju oranye,” merujuk pada seragam tahanan yang biasa digunakan dalam proses penyidikan oleh aparat penegak hukum di Indonesia.
“Aku berharap dia pakai baju oren ya, biar bisa tepuk tangan nanti aku,” pungkas Galih.
Klarifikasi dan Posisi Hukum
Hingga artikel ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Kim Hawt terkait tudingan tersebut. Tidak ditemukan pula pernyataan dari aparat penegak hukum mengenai laporan atau pencarian terhadap KH melalui interpol sebagaimana diklaim Galih.
Secara hukum, penting untuk membedakan antara opini pribadi yang disampaikan melalui media sosial dan bukti konkret yang dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan. Tuduhan tanpa dasar yang disebarkan secara luas berpotensi menjadi fitnah dan dapat berimplikasi hukum bagi penyebarnya.
Baca Juga: Rumor Transfer Persija: Marko Simic Dikabarkan akan Gabung dengan Klub Liga 2 Indonesia
Fenomena Sosial
Kasus ini juga menjadi contoh bagaimana media sosial berperan besar dalam membentuk opini publik. Sosok seperti Galih Ramadhan memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan opini dan tuduhan, yang kemudian viral dan membentuk narasi yang dipercaya sebagian besar pengguna internet.
Kondisi ini mengindikasikan perlunya literasi digital yang lebih baik di kalangan masyarakat. Publik perlu diajak untuk memilah informasi yang sahih, memahami hak privasi seseorang, serta tidak serta merta menghakimi berdasarkan unggahan viral yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Kasus yang melibatkan nama Kim Hawt ini menunjukkan bagaimana cepatnya opini publik terbentuk hanya dari satu unggahan media sosial.
Walau informasi ini belum terbukti di ranah hukum, efek sosialnya begitu besar, mengingat reputasi dan privasi seseorang bisa langsung terdampak.
Pihak yang merasa dirugikan, baik Kim Hawt maupun individu lainnya yang terseret dalam kasus ini, sebaiknya segera memberikan klarifikasi guna meredam spekulasi lebih lanjut. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi, terlebih ketika menyangkut nama baik seseorang.