Pengamen ondel-ondel di Jakarta Selatan, Senin, 2 Juni 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

JAKARTA RAYA

Bakal Dilarang, Pengamen Ondel-Ondel: Kita Mau Makan Apa?

Senin 02 Jun 2025, 23:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana Gubernur Jakarta Pramono Anung yang bakal menerbitkan larangan ondel-ondel digunakan untuk mengamen di jalanan menuai reaksi dari para pengamen. Salah satunya Obed, 28 tahun, pengamen ondel-ondel yang mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut.

“Kalau dilarang, mau makan apa kita? Cari kerja sekarang susah, kayak cari jarum di tumpukan jerami,” keluh Obed, saat ditemui di kawasa Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin, 2 Juni 2025.

Bapak satu anak itu, mengaku bingung bagaimana mencari nafkah jika larangan tersebut benar-benar diterapkan. Apalagi dirinya yang hanya lulusan SMA dan tidak memiliki keahlian khusus selain mengamen di jalanan. Sehari-hari Obed dan rekan-rekannya mengamen di jalanan di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

Meski begitu, Obed merasa bahwa kehadiran pengamen ondel-ondel turut mempromosikan kesenian Betawi. Kata dia, sebelum maraknya pengamen ondel-ondel, masyarakat jarang melihat kesenian ini, terutama anak-anak. Namun, Obed mengaku dirinya tidak memiliki ahli dalam mementaskan ondel-ondel.

Baca Juga: Larangan Pengamen Ondel-Ondel, Warga Kasihan kepada Pemilik Sanggar

“Sekarang mereka bisa lihat ondel-ondel setiap hari, meski sederhana. Kami juga tidak memaksa minta uang saat mengamen,” ujarnya.

Namun, Obed tidak sepenuhnya menolak kebijakan tersebut, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyediakan solusi konkret, seperti pekerjaan layak tanpa persyaratan rumit. Karena bagaimanapun juga, menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi menambah angka masyarakat Jakarta yang tidak memiliki pendapatan.

“Kalau ada wadah buat kami, misalnya tempat khusus untuk pentas ondel-ondel, kami siap. Asal jangan cuma dilarang tanpa solusi,” ucap dia.

Adapun untuk pendapat dari mengamen tidaklah banyak, Obed mengaku, hanya cukup untuk bayar sewa alat dan kebutuhan sehari-hari. Biasanya, jika dia mulai mengamen selepas duhur hingga habis isya, Obed dan tiga rekannya bisa membawa sekitar Rp150-200 ribu saja. Bahkan untuk akhir pekan, kata dia, maksimal sekitar Rp300 ribu dan itu pun jarang.

Baca Juga: Penggunaan Ondel-Ondel oleh Pengamen Salahi Aturan

"Enggak seberapa mas, kita mah udah bisa buat makan anak bini, udah syukur. Bayangin kalau tiba-tiba dilarang, mau cari duit ke mana?" ujarnya.

Tags:
pengamenPramono AnungJakarta Selatanondel-ondel

Ali Mansur

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor