Heboh di TikTok! Warganet Klaim Air Sungai Membeku di Riau, Cek Faktanya di sini. (Sumber: Pinterest)

Daerah

Viral! Sungai di Riau Dikabarkan Membeku Akibat Turun Salju, Benarkah Fenomena Ini Terjadi di Indonesia?

Minggu 01 Jun 2025, 06:31 WIB

POSKOTTA.CO.ID - Dalam beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan fenomena aneh: air sungai di Riau membeku dan kawasan sekitarnya tertutup salju putih.

Video tersebut menjadi viral di TikTok dan YouTube, menampilkan visual yang seolah-olah diambil secara langsung di lokasi kejadian.

Banyak pengguna media sosial bertanya-tanya, apakah ini menandai awal dari perubahan iklim ekstrem di Indonesia?

Baca Juga: Link Live Streaming PSG Vs Inter Milan di Final Liga Champions 2024/2025, Kick Off 02.00 WIB

Google Veo 3 dan Kecanggihan Generative AI

Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa video tersebut merupakan hasil produksi dari Google Veo 3, sebuah teknologi kecerdasan buatan generatif yang mampu membuat video seakan nyata melalui perintah teks atau prompt.

Teknologi ini bekerja mirip dengan alat text-to-video, di mana pengguna hanya perlu memasukkan deskripsi, dan sistem akan menghasilkan visual sesuai instruksi tersebut.

Dalam kasus video sungai membeku, AI mampu menciptakan efek realistis seperti salju yang turun, permukaan air yang membeku, serta suasana dingin khas negara empat musim. Padahal, seluruh elemen dalam video tersebut adalah hasil rekayasa, bukan dokumentasi nyata.

Klarifikasi Resmi BMKG

Merespons kegaduhan yang muncul, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan dengan tegas bahwa video tersebut merupakan hoaks dan tidak memiliki dasar ilmiah.

“Itu hoaks! BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi Indonesia akan turun salju,” ujar Dwikorita dalam pernyataannya pada 24 Maret 2025.

Dwikorita menambahkan bahwa suhu di wilayah Riau, khususnya di ibukota Provinsi, Pekanbaru, berkisar antara 25 hingga 27 derajat Celsius. Dengan suhu tersebut, sangat tidak mungkin terbentuk salju secara alami. Secara ilmiah, salju hanya bisa terbentuk jika suhu mencapai titik beku (0°C) atau lebih rendah, serta didukung oleh tekanan udara dan kelembaban tertentu yang tidak dimiliki wilayah tropis seperti Indonesia.

Isu Lama yang Terus Dikembangkan

Mitos bahwa Indonesia akan mengalami salju bukanlah hal baru. Beberapa tahun sebelumnya, spekulasi serupa pernah muncul, namun selalu berhasil diluruskan oleh pihak berwenang. Keberadaan teknologi baru seperti Google Veo 3 hanya memperkuat ilusi tersebut, karena visual yang dihasilkan sulit dibedakan dengan kenyataan.

Menurut BMKG, penyebaran video palsu ini sangat berbahaya, karena dapat memicu kepanikan dan penyebaran informasi yang menyesatkan. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung mempercayai konten viral tanpa klarifikasi resmi.

“Waspadai video-video buatan AI yang menyesatkan dan hanya mengejar klik,” tegas Dwikorita.

Potensi Bahaya Disinformasi Berbasis AI

Dengan kecanggihan AI seperti Google Veo 3, siapa pun kini bisa membuat video fiksi yang menyerupai kenyataan. Ini menjadi tantangan besar dalam era digital, di mana batas antara fakta dan fiksi semakin kabur.

Beberapa video lain yang juga viral menyebutkan bahwa Indonesia akan turun salju pada tahun 2026, lengkap dengan tanggal prediksi yang dibuat-buat. Padahal, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi seperti itu. Disinformasi semacam ini dapat merugikan masyarakat, khususnya dalam pengambilan keputusan dan pembentukan opini publik.

Baca Juga: Pengajuan Pindar Terus Ditolak, Begini Tips dan Triknya Agar Saldo Dana Pinjaman Langsung Cair

Literasi Digital Jadi Kunci

Menyikapi hal ini, BMKG menghimbau masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, khususnya dalam membedakan konten autentik dan hasil manipulasi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan masyarakat adalah selalu melakukan verifikasi melalui kanal resmi seperti situs web BMKG atau media pemerintah.

“Tolong selalu verifikasi melalui kanal resmi,” kata Dwikorita menutup pernyataannya.

Pakar media dan teknologi juga mengingatkan bahwa masyarakat harus lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh konten viral. Meningkatkan pemahaman terhadap teknologi AI juga menjadi langkah penting agar publik tidak menjadi korban hoaks digital.

Fenomena viral sungai membeku dan salju turun di Riau menjadi contoh nyata bagaimana kecanggihan teknologi AI dapat digunakan untuk membuat disinformasi yang tampak meyakinkan. Dalam kasus ini, Google Veo 3 menjadi alat yang memfasilitasi produksi video fiksi yang sangat realistis, hingga menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.

Melalui klarifikasi dari BMKG, kini publik mendapat kepastian bahwa Indonesia tidak akan mengalami hujan salju, dan video tersebut adalah hasil manipulasi digital semata. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk bersikap kritis, tidak mudah percaya, dan selalu mengecek fakta sebelum menyebarkan konten apapun di media sosial.

Tags:
Klarifikasi BMKGHoaks salju IndonesiaGoogle Veo 3Video viral AISalju di Riau

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor