Sejumlah warga Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, saat menandu pasien dari perahu kayu. (Sumber: Dok. Warga)

Daerah

Jalan Rusak, Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu hingga Naik Perahu ke Puskesmas

Jumat 30 Mei 2025, 18:28 WIB

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Wiwin, 29 tahun, warga Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, terpaksa dinaikan ke perahu kayu dan ditandu saat hendak bersalin di Puskesmas Cikeusik, Kamis, 28 Mei 2025.

Perjuangan Wiwin untuk melahirkan anak pertamanya tampak cukup melelahkan dan bertaruh nyawa. Bukan hanya perjuangan akan melahirkan putranya dari dalam kandungan. Melainkan, untuk menempuh ke fasilitas kesehatan pun sang Ibu Hamil itu harus susah payah dan bertaruh nyawa.

Untuk menuju ke Puskesmas Cikeusik, Wiwin harus mengarungi aliran sungai Leuwibalang selama 2 jam lamanya, dengan jarak tempuh sejauh kurang lebih 2 km.

Kemudian, setelah tiba di tepi sungai, pasien diangkat ke darat oleh warga kemudian ditandu dengan menggunakan kain sarung dan pohon bambu menuju mobil ambulans yang berjarak 200 meter.

Baca Juga: Sempat Terbengkalai, RSUD Labuan Pandeglang Akhirnya Rampung Dibangun dan Diresmikan Gubernur Banten

"Terpaksa kami harus menggunakan perahu membantu proses persalinan pasien. Perjalanan di perahu memakan waktu selama 2 jam," kata seorang warga, Angga Permana, Jumat, 29 Mei 2025.

Angga menambahkan, setelah baik perahu selama 2 jam, warga pun kemudian menandu ibu hamil tersebut menggunakan sarung dan bambu.

"Warga menandu sepanjang 200 meter dari perahu untuk menuju mobil ambulan yang berada di jalan yang sedikit bagus. Hal itu dilakukan karena jalan tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan ambulan," ujarnya.

Angga mengaku, fenomena ini sering terjadi di wilayahnya. Dalam waktu yang berdekatan, warga sebelumnya juga sempat ditandu setelah melahirkan.

Baca Juga: DPRD Pandeglang Enggan Tanggapi Pengadaan Laptop Rp800 Juta di Disdikpora

"Peristiwa itu sering terjadi di wilayah kami terutama di Ciluluk. Karena akses jalan yang rusak dan tidak adanya jembatan perlintasan," katanya.

Angga menambahkan, saat ini Wiwin sudah selesai melewati proses persalinan, dan pasien sudah kembali di bawa ke rumahnya.

"Alhamdulillah proses persalinan pasien berjalan lancar, keduanya bayi dan ibunya selamat dan sehat," tambahnya.

Sementara, Camat Cikeusik, Pandeglang, Wahyu mengaku, sudah mengetahui soal adanya pasien ibu hamil yang harus menggunakan perahu dan ditandu oleh warga ketika hendak ke Puskesmas.

Baca Juga: Fantastis! Pengadaan 40 Laptop Disdikpora Pandeglang Capai Rp800 Juta

Memang lanjut dia, warga di Kampung Ciluluk itu ketika hendak melakukan aktivitas keseharian atau yang mau ke Cikeusik, itu harus melewati aliran sungai dengan menggunakan perahu.

"Di sana kawasan Perhutani, jadi tidak ada akses jembatan dan jalannya memang rusak. Jadi, setiap warga hendak ke luar dari Kampung Ciluluk, harus menggunakan perahu," tuturnya, melalui sambungan telepon.

Saat ditanya apakah sudah mengajukan pembangunan jembatan. Camat mengaku, itu kawasan Perhutani jadi tidak bisa diajukan pembangunan jembatan, maka setiap melakukan aktivitas, warga harus menggunakan perahu.

"Jadi, warga si sana itu sudah biasa. Karena itu kawasan Perhutani, soalnya Kampung Ciluluk itu berada paling ujung kawasan Perhutani," lanjut dia.

Baca Juga: Viral Warga di Kubangkondang Pandeglang Keluhkan Jalan Rusak, Minta Bantuan Dedi Mulyadi

Tambah Camat, bahwa di Kampung Ciluluk itu ada sekitar 90 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak kurang lebih 200 jiwa.

"Posisi kampungnya terpencil, di sana ada sekitar 200 jita dengan jumlah KK sekitar 90. Jadi, akses jalannya itu kawasan Perhutani, Pemkab tidak punya kewenangan untuk membangun akses jalan dan jembatan di sana," tambahnya.

Tags:
jalan rusakibu hamilPandeglang

Samsul Fatoni

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor