“Oke, kita ngomong soal informasi-informasi yang menyerukan untuk stop bayar, stop bayar gitu ya. Makin ke sini makin banyak banget hal-hal seperti itu,”
Ia melihat bahwa ajakan seperti ini seringkali menarik perhatian masyarakat karena dianggap sebagai ‘jalan keluar’. Padahal, bisa jadi itu hanya akal-akalan untuk mencari traffic dan popularitas di media sosial.
“Saya mendengar beberapa hal juga bahwa hal-hal seperti ini sengaja dilakukan untuk mencari traffic, untuk mencari perhatian dari teman-teman semua yang gagal bayar. Tapi banyak yang salah tangkap dan ini bisa menjadi sebuah pembodohan yang fatal,”
Baca Juga: Jangan Nekat Galbay Pinjol Tanpa Tahu Ini, Bisa Berbahaya!
Tidak Semua Harus Ikut Berhenti Bayar
Salah satu hal yang disoroti Hendra adalah dampak dari ajakan “stop bayar” kepada mereka yang sebenarnya masih mampu membayar.
“Bayangkan kalau yang punya uang mereka tidak mau bayar bunganya terus numpuk, masalahnya semakin berat. Yang punya uang tapi uangnya memang pas-pasan, menurut saya sebaiknya dibayar saja, teman-teman.”
Dengan kata lain, tidak semua orang berada dalam kondisi yang sama.
Bagi yang memang benar-benar tidak punya kemampuan membayar, itu adalah hal yang perlu dicarikan solusi bersama. Tapi bagi yang masih bisa mengelola keuangan, berhenti bayar justru akan memperparah masalah.
Baca Juga: Debt Collector Pinjol Tidak Boleh Menyita Barang? Ini Aturan yang Harus Diketahui!
Ajakan Hoaks dan Informasi Menyesatkan
Lebih lanjut, Hendra mengingatkan agar masyarakat lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi.
“Saya ingin teman-teman itu tidak termakan informasi-informasi hoaks. Ajakan stop bayar, teman-teman, ketika mendengar hal ini kalian harus benar-benar mencari tahu informasinya,”
Informasi menyesatkan hanya akan membawa masyarakat ke dalam pusaran masalah baru, yang seringkali dimanfaatkan oleh individu tak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi.