Ilustrasi pinjaman online (pinjol). (Sumber: PxHere)

EKONOMI

Waspada Ajakan Stop Bayar Pinjol, Begini Penjelasannya

Rabu 28 Mei 2025, 14:00 WIB

POSKOTA.CO.ID – Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial dan berbagai platform digital ramai dengan ajakan untuk “stop bayar” pinjaman online (pinjol).

Banyak dari ajakan tersebut dikemas secara meyakinkan dan seolah-olah menjadi solusi instan bagi para debitur yang mengalami kesulitan finansial.

Namun, benarkah ajakan tersebut bisa menjadi jalan keluar? Atau justru menjadi bumerang?

Edukator keuangan dan pengamat fintech, Hendra Setyo, angkat bicara soal fenomena ini. Dalam sebuah pernyataannya, ia memberikan pesan penting kepada masyarakat, terutama para korban jeratan pinjol.

Baca Juga: DC Pinjol Boleh Sita HP Nasabah Saat Gagal Bayar? Begini Penjelasannya

Empati dan Doa untuk Korban Pinjol

Hendra Setyo mengawali pesannya dengan ucapan penuh empati dan doa untuk para korban.

“Semoga teman-teman selalu sehat dan diberikan kemudahan serta kelancaran rezeki masing-masing. Jika ada masalah di pinjol, semoga segera diberikan jalan keluar yang terbaik. Amin, amin ya rabbal alamin,” ujar Hendra Setyo pada Selasa, 27 Mei 2025, dikutip oleh Poskota dalam kanal YouTube Solusi Keunangan.

Kalimat ini mencerminkan keprihatinan dan empati terhadap banyaknya masyarakat yang tengah berjuang keluar dari jerat utang pinjol.

Namun, Hendra juga menegaskan bahwa solusi tidak bisa didapat hanya dengan mengikuti tren yang belum tentu benar.

Baca Juga: Galbay Pinjol dan Dihujani Spam Telepon DC? Begini Cara Efektif untuk Menghentikannya

Fenomena “Stop Bayar” dan Bahayanya

Menurut Hendra, ajakan untuk berhenti membayar pinjol bukanlah hal baru. Namun kini, jumlahnya semakin masif dan menjadi perhatian serius.

“Oke, kita ngomong soal informasi-informasi yang menyerukan untuk stop bayar, stop bayar gitu ya. Makin ke sini makin banyak banget hal-hal seperti itu,”

Ia melihat bahwa ajakan seperti ini seringkali menarik perhatian masyarakat karena dianggap sebagai ‘jalan keluar’. Padahal, bisa jadi itu hanya akal-akalan untuk mencari traffic dan popularitas di media sosial.

“Saya mendengar beberapa hal juga bahwa hal-hal seperti ini sengaja dilakukan untuk mencari traffic, untuk mencari perhatian dari teman-teman semua yang gagal bayar. Tapi banyak yang salah tangkap dan ini bisa menjadi sebuah pembodohan yang fatal,”

Baca Juga: Jangan Nekat Galbay Pinjol Tanpa Tahu Ini, Bisa Berbahaya!

Tidak Semua Harus Ikut Berhenti Bayar

Salah satu hal yang disoroti Hendra adalah dampak dari ajakan “stop bayar” kepada mereka yang sebenarnya masih mampu membayar.

“Bayangkan kalau yang punya uang mereka tidak mau bayar bunganya terus numpuk, masalahnya semakin berat. Yang punya uang tapi uangnya memang pas-pasan, menurut saya sebaiknya dibayar saja, teman-teman.”

Dengan kata lain, tidak semua orang berada dalam kondisi yang sama.

Bagi yang memang benar-benar tidak punya kemampuan membayar, itu adalah hal yang perlu dicarikan solusi bersama. Tapi bagi yang masih bisa mengelola keuangan, berhenti bayar justru akan memperparah masalah.

Baca Juga: Debt Collector Pinjol Tidak Boleh Menyita Barang? Ini Aturan yang Harus Diketahui!

Ajakan Hoaks dan Informasi Menyesatkan

Lebih lanjut, Hendra mengingatkan agar masyarakat lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi.

“Saya ingin teman-teman itu tidak termakan informasi-informasi hoaks. Ajakan stop bayar, teman-teman, ketika mendengar hal ini kalian harus benar-benar mencari tahu informasinya,”

Informasi menyesatkan hanya akan membawa masyarakat ke dalam pusaran masalah baru, yang seringkali dimanfaatkan oleh individu tak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi.

“Karena teman-teman itu akan diombang-ambingkan informasi hanya untuk kepentingan masing-masing individu,”

Tags:
edukasi keuangandebt collector pinjol pinjaman online

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor