Sidang isbat sendiri dilaksanakan secara tertutup dengan melibatkan sejumlah instansi terkait, termasuk perwakilan negara sahabat, MUI, BMKG, BRIN, dan lembaga penelitian lainnya.
Pemantauan Hilal di 114 Titik, Kriteria MABIMS Jadi Acuan
Kemenag akan mengumpulkan laporan pemantauan hilal dari 114 titik pengamatan di seluruh Indonesia. Data hisab dan rukyat tersebut akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam penetapan awal Dzulhijjah.
Arsad menyebut, posisi hilal saat matahari terbenam di Indonesia sudah berada di atas ufuk, dengan ketinggian antara 0°44’15” hingga 3°12’29” dan sudut elongasi 5°50’64” hingga 7°6’27”.
"Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," jelasnya.
Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 6 Juni, Menunggu Keputusan Resmi Pemerintah
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab wujudul hilal. Jika hasil sidang isbat Kemenag selaras, umat Muslim Indonesia akan merayakannya serentak pada tanggal tersebut.
Libur Panjang Idul Adha 2025
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, libur nasional Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, dengan cuti bersama menyusul pada Senin, 9 Juni 2025.
Masyarakat akan menikmati libur panjang selama empat hari (6-9 Juni), menjadi momen tepat untuk silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2025? Kemenag Akan Tetapkan melalui Sidang Isbat 27 Mei
Rincian Libur Idul Adha 2025
- Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional
- Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama