POSKOTA.CO.ID - Di tengah meningkatnya minat terhadap barang koleksi antik dan benda bersejarah, uang kuno Indonesia bergambar hewan muncul sebagai salah satu objek paling dicari oleh para kolektor numismatik.
Nilai dari uang tersebut tidak hanya ditentukan oleh nominalnya, tetapi lebih pada kelangkaan, kondisi fisik, bahan pembuat, serta nilai sejarah dan estetika yang melekat.
Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin langkanya peredaran, uang kuno jenis ini kini dipandang sebagai barang investasi yang menjanjikan.
Artikel ini mengulas lima jenis uang kuno bergambar hewan yang memiliki nilai jual tertinggi di pasar koleksi Indonesia.
Baca Juga: Berapa Detik Durasi Peningkatan Basic Attack Lukas? Simak Jawaban Resmi Kuis MLBB x Naruto
1. Uang Kertas Rp500 Bergambar Orangutan (Emisi 1992)
Uang kertas pecahan Rp500 yang dirilis tahun 1992 menjadi salah satu simbol paling ikonik dalam sejarah mata uang Indonesia. Dengan latar warna hijau dan gambar seekor orangutan, uang ini mencerminkan kekayaan fauna Nusantara yang eksotis.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/27/PBI/2006, uang ini sudah tidak berlaku sebagai alat pembayaran resmi. Hal ini membuat keberadaannya semakin langka dan berharga, terutama jika memiliki nomor seri unik atau dalam kondisi uncirculated.
Harga di Pasaran
- Kondisi biasa: Rp5.000 – Rp75.000 per lembar
- Kondisi uncirculated: Hingga Rp1 juta
- Koleksi 1 gulung (1000 lembar): Bisa mencapai Rp20 juta – Rp50 juta
2. Uang Koin Rp50 Bergambar Burung Cendrawasih (Tahun 1971)
Koin Rp50 edisi tahun 1971 menampilkan gambar burung cendrawasih, satwa khas Papua yang dikenal dengan keindahan bulunya. Koin ini terbuat dari perak, memiliki berat 6,06 gram dan diameter 24 mm.
Koin ini tidak hanya bernilai historis, tetapi juga menjadi simbol konservasi dan identitas fauna endemik Indonesia.
Harga dan Kelangkaan
- Kondisi pasar umum: Rp15.000 – Rp20.000 per keping
- Kondisi mulus/langka: Hingga Rp3,6 juta
- Penawaran ekstrem: Sampai Rp100 juta untuk kondisi nyaris sempurna dan bersertifikat
3. Uang Koin Seri Cagar Alam (1974–1987)
Bank Indonesia merilis seri “Cagar Alam” antara tahun 1974 hingga 1987 sebagai bentuk penghormatan terhadap spesies langka Indonesia. Koin-koin ini dicetak menggunakan bahan logam mulia seperti emas dan perak.
Jenis dan Nilai Tukar
- Rp2.000 (1974): Gambar Macan Jawa
- Rp5.000 (1974): Gambar Orangutan
- Rp100.000 (1974): Gambar Komodo, berbahan emas 900/1000, berat 33,4 gram
- Rp200.000 (1987): Gambar Badak bercula satu, emas 917/1000, berat 10 gram
- Rp10.000 (1987): Terbuat dari perak
Seri ini ditarik dari peredaran resmi pada 30 Agustus 2021 berdasarkan Peraturan BI No. 23 Tahun 2021. Namun, masyarakat masih dapat menukarkannya di Bank Indonesia hingga 29 Agustus 2031.
Harga di Pasar Koleksi
- Bervariasi tergantung jenis: Dari jutaan hingga puluhan juta rupiah
- Faktor penentu: Bahan mulia, desain eksklusif, dan kelangkaan
4. Uang Koin Rp200 Burung Cendrawasih (Tahun 1970)
Koin ini diterbitkan dalam rangka peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia dan menampilkan burung cendrawasih sebagai lambang kemegahan alam Nusantara. Terbuat dari perak murni (kadar 0,999) dengan berat 8 gram dan diameter 26 mm, koin ini tergolong sangat eksklusif.
Nilai Koleksi
- Harga umum: Rp400 ribu – Rp500 ribu
- Kondisi sempurna dengan sertifikat (NGC): Rp4 juta
- Lelang langka: Bisa mencapai Rp20 juta
5. Uang Koin Rp100 Karapan Sapi (Tahun 1991)
Berbeda dari koin sebelumnya yang mengangkat satwa liar, koin ini menampilkan tradisi budaya khas Indonesia, yakni Karapan Sapi dari Madura. Koin ini mulai beredar sejak 1991 dan diproduksi hingga 1998. Terbuat dari bahan kuningan, koin ini menggambarkan eratnya keterkaitan antara budaya dan ekonomi masyarakat lokal.
Harga Pasaran
- Kondisi umum: Rp2.500 – Rp150.000
- Kondisi mint: Hingga Rp2,5 juta
- Set lengkap (1991–1998): Dihargai puluhan hingga ratusan ribu rupiah
Mengapa Uang Kuno Bergambar Hewan Bernilai Tinggi?
Nilai uang kuno tidak hanya bergantung pada nominal atau bahan pembuatnya, tetapi juga pada konteks sejarah dan identitas budaya yang melekat di balik desainnya.
Gambar hewan dalam uang kuno Indonesia kerap kali dipilih untuk merepresentasikan kekayaan fauna yang menjadi kebanggaan nasional. Selain itu, kelangkaan akibat penghentian produksi dan peredaran juga menaikkan nilai uang tersebut di mata kolektor.
Baca Juga: Daftar Juara Europa League dari Tahun ke Tahun, Musim Ini Milik Tottenham atau Manchester United?
Potensi Investasi dan Warisan Budaya
Seiring berkembangnya minat terhadap investasi alternatif, uang kuno bergambar hewan kini dilirik sebagai aset koleksi berharga.
Kolektor dan investor sering kali melihat koin dan uang kertas ini sebagai barang yang nilainya akan terus meningkat, terlebih jika disimpan dalam kondisi sempurna dan memiliki keunikan tertentu seperti nomor seri langka atau sertifikat keaslian.
Uang kuno juga menyimpan nilai edukasi dan sejarah tinggi. Ia mencerminkan narasi budaya, konservasi satwa, hingga transisi ekonomi bangsa dari waktu ke waktu.
Dari koin bergambar cendrawasih hingga uang kertas ikonik dengan ilustrasi orangutan, setiap uang kuno bergambar hewan di Indonesia memiliki cerita dan nilai yang tidak ternilai.
Di antara semuanya, uang kertas Rp500 tahun 1992 dan koin perak Rp50 tahun 1971 menempati posisi teratas sebagai koleksi yang paling diburu dan dihargai tinggi.
Apabila Anda memiliki salah satu dari jenis uang tersebut dalam koleksi pribadi, bisa jadi Anda tengah menyimpan harta karun budaya yang bernilai jutaan rupiah. Melestarikan dan merawat uang kuno bukan sekadar bentuk investasi, tetapi juga kontribusi dalam menjaga warisan sejarah bangsa.