AFC Rilis Peringkat Liga Asia 2024-25: Liga 1 Indonesia Tetap di Posisi 25, Thailand Masih Terbaik di ASEAN

Rabu 21 Mei 2025, 07:40 WIB
Laga PSS Sleman vs Persija Jakarta di pekan 33 Liga 1 2024-25. (Sumber: Instagram @pssleman)

Laga PSS Sleman vs Persija Jakarta di pekan 33 Liga 1 2024-25. (Sumber: Instagram @pssleman)

POSKOTA.CO.ID - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah merilis peringkat kompetisi liga di Asia untuk musim 2024/2025.

Liga 1 Indonesia mempertahankan posisinya di peringkat ke-25 dengan total 18,155 poin.

Sementara itu, Liga Thailand tetap menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN dengan menempati peringkat ke-8, mengumpulkan 53,069 poin.

Secara keseluruhan, Liga Arab Saudi (Saudi Pro League) kembali menempati posisi teratas di Asia dengan total 109,054 poin.

Keberhasilan klub-klub seperti Al-Hilal, Al-Nassr, dan Al-Ittihad di kompetisi kontinental menjadi faktor utama dominasi mereka.

Baca Juga: Persaingan Zona Liga Champions Jelang Pekan Terakhir Liga Inggris 2024-25, Manchester City di Atas Angin

Peringkat Liga ASEAN 2024/2025 (per 21 Mei 2025):

  • 7. Thailand 54.9
  • 11. Malaysia 40.0
  • 14. Vietnam 35.0
  • 15. Singapura 29.4
  • 23. Kamboja 20.1
  • 25. Indonesia 18.7
  • 27. Filipina 16.7
  • 30. Myanmar 12.8
  • 38. Laos 2.4
  • 42. Brunei Darussalam 0.1
  • 44. Timor Leste 0.0

Permasalahan Liga 1 Indonesia Musim 2024/2025

Meski terdapat sejumlah kemajuan dalam aspek teknis dan regulasi, Liga 1 Indonesia masih bergulat dengan berbagai persoalan struktural dan budaya sepak bola, yang berpengaruh terhadap kualitas dan kredibilitas kompetisi.

1. Masalah Finansial Klub

Banyak klub, termasuk yang mapan seperti Persija Jakarta dan PSIS Semarang, mengalami kesulitan keuangan dan tunggakan gaji. Hal ini memengaruhi kestabilan tim dan performa pemain.

2. Ketergantungan Infrastruktur Milik Pemerintah

Sebagian besar klub belum memiliki stadion atau fasilitas latihan sendiri, sehingga masih mengandalkan stadion milik pemerintah daerah.

3. Kericuhan Suporter dan Rasisme

Isu suporter masih jadi sorotan negatif. Beberapa pertandingan musim ini diwarnai bentrokan antarpendukung dan pelemparan benda ke lapangan.

Bahkan, sempat terjadi kasus rasisme yang bahkan mengarah kepada pemain lokasl yakni Yance dan Yako Sayuri bersaudara.


Berita Terkait


News Update