POSKOTA.CO.ID - Banyak orang yang belum menyadari risiko serius ketika meminjam uang dari aplikasi pinjaman online, khususnya yang ilegal.
Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah ketika pihak penagih utang atau debt collector (DC) dari pinjol ilegal berhasil mengakses data kontak yang tersimpan di ponsel nasabah.
Data tersebut bisa saja diambil setelah pengguna memberikan izin akses saat awal pemasangan aplikasi, atau bahkan melalui metode lain yang tidak sah.
Dilansir dari channel YouTube Fintech ID pada Sabtu, 17 Mei 2025. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Pinjol Blokir Nasabah Galbay, Apakah Utang Otomatis Lunas? Cek Data Anda di Sini
Ini yang Akan Dilakukan DC Pinjol terhadap Kontak HP Anda
“Kalau data kontak kalian sudah diambil, kemungkinan terburuknya itu bisa sangat mengganggu,” ucap pengisi suara Fintech ID dikutip Poskota.
“Kontak-kontak itu bisa dihubungi satu per satu, digunakan sebagai alat tekanan, bahkan dijadikan sasaran penipuan.”
Menurutnya, DC dari pinjol ilegal sering kali menggunakan taktik intimidasi.
“Mereka akan mengancam, menyebarkan informasi utang kalian ke semua orang di kontak. Kalian bisa jadi bahan malu, atau bahkan kontak kalian akan diganggu terus-menerus,” jelasnya.
Namun, ia juga memberi catatan penting.
“Disklaimer dulu ya, risiko seperti ini biasanya hanya terjadi pada aplikasi pinjol ilegal. Kalau pinjol legal yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, mereka enggak sembarangan main sebar data,” tambahnya.
Yang lebih mengerikan, tambahnya, adalah ketika data kontak tersebut dimanfaatkan untuk penipuan.
Baca Juga: Berhenti Merespons Penagihan DC Pinjol, Ini Alasannya
“Kontak kalian bisa saja dikirimi pesan jebakan atau dimanfaatkan dalam skema penipuan lainnya. Ini lebih berbahaya karena tidak semua orang di kontak kalian paham soal bahaya pinjol,” ujarnya.
Karena itu, ia menyarankan untuk segera memberi tahu dan mengedukasi kontak-kontak yang mungkin akan dihubungi oleh pihak pinjol ilegal.
“Teman-teman harus berani menjelaskan ke kontak-kontak kalian. Kasih tahu mereka tentang situasi yang terjadi, supaya kalau ada yang mengaku-ngaku dari pinjol tiba-tiba hubungi mereka, mereka sudah siap dan enggak langsung percaya,” jelasnya.
“Kalau mereka sudah tahu duluan, mereka bisa waspada. Tapi kalau enggak, bisa-bisa mereka malah jadi korban penipuan juga,” tambahnya.
Sebagai penutup, ia menegaskan pentingnya literasi digital dan hukum soal pinjaman online.
“Banyak yang stres, bingung, dan tertekan karena ini. Jadi, penting banget kita bantu sebarkan informasi ini ke lebih banyak orang.”
