POSKOTA.CO.ID - Syahrini, penyanyi dan figur publik yang kerap menyita perhatian publik lewat gaya hidup glamor dan jargon-jargon ikonik, kini kembali ramai diperbincangkan di media sosial.
Setelah cukup lama vakum dari dunia hiburan tanah air, namanya kembali mencuat di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter) akibat sebuah unggahan yang menyebutkan bahwa akunnya diikuti oleh aktor Jepang kenamaan, Takeru Satoh.
Fakta bahwa Syahrini tidak mengikuti kembali akun tersebut justru menambah rasa penasaran netizen, terlebih karena Takeru Satoh dikenal bukan sebagai pengguna media sosial yang gemar mengikuti banyak akun.
Data publik menunjukkan bahwa akun resmi Takeru Satoh hanya mengikuti kurang dari 40 akun, yang membuat follow-nya terhadap Syahrini menjadi hal yang istimewa.
Baca Juga: Begini Lho Cara Dapat Uang Rp100.000 dari Internet, Bisa Cair Jadi Saldo DANA
Sosok Syahrini: Dari Artis Multitalenta ke Figur Istri Pengusaha
Lahir dengan nama asli Rini Fatimah Jaelani, Syahrini merupakan penyanyi pop Indonesia yang meroket popularitasnya sejak akhir tahun 2000-an.
Ia dikenal luas bukan hanya karena lagu-lagunya, tetapi juga karena gaya publik yang flamboyan serta sejumlah jargon seperti “sesuatu”, “maju mundur cantik”, dan “cetar membahana”.
Sejak menikah dengan pengusaha dan mantan eksekutif TV, Reino Barack, pada 27 Februari 2019, Syahrini memutuskan untuk mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan. Fokusnya kini lebih kepada kehidupan rumah tangga, terutama setelah ia dan Reino dikaruniai seorang anak perempuan.
Reino Barack dan Koneksi Internasional
Untuk memahami mengapa Takeru Satoh bisa sampai mengikuti Syahrini di Instagram, perlu meninjau latar belakang suami Syahrini, Reino Barack.
Reino merupakan seorang pengusaha dengan portofolio bisnis yang cukup luas, termasuk pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Senior Programming dan Produksi di Global Mediacom.
Reino dikenal memiliki koneksi bisnis yang kuat di Jepang. Bahkan, ia merupakan salah satu penggagas dan produser serial tokusatsu asal Jepang, “Bima Satria Garuda” proyek kolaboratif antara Indonesia dan Jepang.