Siapa Admin Grup Facebook Fantasi Sedarah yang Menjijikkan? Anggota Capai 40 Ribu yang Membuat Publik Geram!

Jumat 16 Mei 2025, 21:07 WIB
Grup facebook menjijikan (Freepik)

Grup facebook menjijikan (Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Media sosial kembali digemparkan oleh sebuah grup Facebook dengan nama "Fantasi Sedarah", yang memuat konten-konten sangat tidak senonoh dan melanggar norma sosial.

Grup ini menjadi sorotan karena membahas fantasi seksual inses (hubungan intim dengan anggota keluarga sendiri), termasuk hubungan antara orang tua dan anak, kakak-adik, paman-keponakan, bahkan kakek-cucu.

Isi Grup yang Menghebohkan: Fantasi Mesum hingga Eksploitasi Anak

Grup ini pertama kali terungkap setelah viral di TikTok melalui akun @cokelatnutelaa, yang membeberkan betapa mengerikannya konten di dalamnya. Beberapa hal yang dibahas di grup tersebut antara lain:

  • Curhatan anggota tentang fantasi seksual dengan saudara kandung atau orang tua.
  • Pengakuan tidak senonoh tentang hubungan terlarang dengan anak di bawah umur.
  • Foto-foto keluarga yang disertai caption berbau pedofilia dan eksploitasi seksual.

Salah satu postingan yang paling memicu kemarahan publik adalah foto seorang balita berusia di bawah 3 tahun yang diberi caption bernuansa seksual.

Baca Juga: Viral! Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' Ditemukan 37 Ribu Anggota, Isinya Picu Amarah Warganet

Unggahan ini menunjukkan bahwa grup tersebut tidak hanya membahas fantasi, tetapi juga mendorong tindakan kekerasan seksual terhadap anak (pedofilia).

Reaksi Publik: Kegeraman dan Tuntutan untuk Tindakan Hukum

Konten-konten dalam grup ini langsung memicu kecaman luas. Banyak netizen yang merasa jijik, marah, dan khawatir, terutama karena grup tersebut memiliki lebih dari 40.000 anggota. Ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang terlibat atau tertarik dengan konten penyimpangan semacam ini.

Beberapa reaksi keras dari netizen:

  • "Ini bukan lagi fantasi, tapi sudah ke arah kriminal! Harus ditindak tegas!"
  • "Bayangkan, ada orang yang dengan bangga cerita hubungan mesum dengan anak sendiri. Ini gila!"
  • "Facebook harus bertanggung jawab, kok bisa grup seperti ini dibiarkan?"
  • "yaAllah, sakit banget liatnya apalagi yg share foto anaknya itu"

Siapa Admin Grup Ini? Publik Menuntut Pertanggungjawaban

Hingga kini, identitas admin grup "Fantasi Sedarah" masih misterius. Namun, banyak yang menduga bahwa admin sengaja membuat grup ini sebagai wadah bagi para pelaku penyimpangan seksual untuk berbagi cerita dan saling mendukung.

Publik menuntut:

  • Facebook harus segera menutup grup ini dan menyerahkan data admin ke pihak berwajib.
  • Polri dan Kominfo harus bergerak cepat memblokir grup dan menangkap pelaku.
  • Perlu ada penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap apakah ada tindakan nyata di balik "fantasi" yang dibagikan.
  • Tanggapan Politisi: Ahmad Sahroni Minta Polri dan Kominfo Bertindak

Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, langsung merespons kasus ini dengan keras. Ia menegaskan bahwa konten dalam grup tersebut sangat berbahaya dan bisa memicu kejahatan seksual nyata.

Beberapa poin yang disampaikan Sahroni:

  • "Ini bukan sekadar grup diskusi, tapi sudah masuk ranah pidana, terutama terkait eksploitasi anak dan kekerasan seksual."
  • "Polri dan Kominfo harus segera bergerak, blokir grup ini, dan usut tuntas siapa admin dan anggota aktifnya."
  • "Jika dibiarkan, ini bisa menjadi preseden buruk di mana kejahatan seksual dianggap biasa di media sosial."

Dampak Sosial: Ancaman bagi Keamanan Keluarga dan Perlindungan Anak

Keberadaan grup seperti ini sangat mengkhawatirkan karena:

  • Membuat pelaku merasa "diterima" dan punya komunitas yang mendukung penyimpangan mereka.
  • Berpotensi memicu tindakan nyata, seperti pelecehan dalam keluarga atau eksploitasi anak.
  • Menunjukkan bahwa media sosial bisa menjadi sarana penyebaran ide-ide kriminal jika tidak diawasi.

Baca Juga: Dapat Ancaman Pelecehan Seksual Saat Ditagih Utang Pinjol? Segera Laporkan

Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?

  • Facebook harus segera menutup grup dan akun-akun terkait.
  • Polri harus mengusut tuntas admin dan anggota yang aktif memposting konten kriminal.
  • Kominfo perlu memperketat pengawasan konten-konten berbau kekerasan seksual di platform digital.
  • Masyarakat harus lebih waspada dan melaporkan konten mencurigakan ke pihak berwenang.

Ini Bukan Hanya Soal Grup Facebook, Tapi Ancaman Nyata!

Kasus "Fantasi Sedarah" bukan sekadar viral semata, melainkan peringatan serius tentang bahaya kejahatan seksual di dunia digital. Jika tidak ditindak tegas, hal seperti ini bisa semakin merajalela dan merusak moral masyarakat.


Berita Terkait


News Update