Sepekan Operasi Berantas Jaya, Polda Metro Jaya Tangkap 1.197 Orang

Jumat 16 Mei 2025, 21:34 WIB
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, di di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, di di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam sepekan terakhir Operasi Berantas Jaya 2025, Polda Metro Jaya telah menangkap sebanyak 1.197 orang yang diduga melakukan aksi premanisme dan kejahatan jalanan. Dari ribuan orang yang dijaring, sebanyak 125 orang ditingkatkan ke tahap penyidikan.

"Dari tanggal 9 sampai dengan 15 Mei 2025, Polda Metro Jaya dan jajaran sudah berhasil mengamankan 1.197 orang. Dari 1.197 orang itu, yang bisa kita tingkatkan ke penyidikan itu 125 orang," ujar Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Mei 2025.

Lanjut Reonald, dari 1.197 orang yang ditangkap termasuk mereka yang terafiliasi dengan organisasi masyarakat (Ormas), sebanyak 1.072 orang diantaranya dilakukan pembinaan dan pengawasan. Kemudian mereka juga dikenakan wajib lapor dan masih pengawasan pihak kepolisian. Lalu untuk 125 orang yang naik ke tahap penyidikan masih terus didalami.

Baca Juga: Jakarta Barat Jadi Sasaran Penataan RW Kumuh Disusul Jakarta Timur

"Apakah benar ada korporasi atau tidak? Ada perintah atau tidak dan lain-lain? Itu sesang didalami oleh penyidik, yang pasti, kami menjamin bahwa penyidik pasti akan profesional dalam menangani perkara," jelas Reonald.

Sementara untuk jenis pelanggarannya, kata Reonald, mulai dari juru parkir (jukir) liar, Pak Ogah, tawuran, mata elang (matel) atau debt collector, dan juga aksi premanisme seperti melakukan pemerasan terhadap masyarakat. Adapun untuk jumlah barang bukti berupa uang yang diamankan sebesar Rp36.234.900.

"Ini bentuk perbuatan pidananya pemerasan 626 kasus, penganiayaan 8, pengeroyokan 11, curas 2, curat 7, sajam 15 perkara," kata Reonald.

Selain melakukan penangkapan, menurut Reonald, Polda Metro Jaya dan jajaran juga melakukan penindakan pelepasan atau pencopotan atribut Ormas. Kemudian wilayah yang paling banyak adalah Jakarta Pusat sebanyak 141 bendera. Kendati demikian, Reonald enggan menyebut bendera Ormas apa saja yang benderanya dicopot.

"Saya tidak usah sebut nama ormasnya, karena ini oknum," ucap Reonald.

Selanjutnya, Reonald mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengajak seluruh masyarakat, termasuk pelaku usaha, pengemudi transportasi umum, ojek online, pedagang, dan warga lainnya, untuk berani melaporkan segala bentuk praktik premanisme. Dia juga memastikan menjamin keamanan dan kerahasiaan identitas sebagai pelapor, pengadu, atau pemberi informasi.

"Jangan takut melaporkan, tidak usah khawatir, sudah ada nomor telepon yang sudah bisa dihubungi, dan gratis. Yakni call Center 110 atau langsung datang ke kantor kepolisian terdekat, bisa Polsek, Polres, atau Polda," imbau Reonald.


Berita Terkait


News Update