Menjijikkan! Grup Inses 'Fantasi Sedarah' di Facebook dengan Penyimpangan Seksual hingga Eksploitasi Anak

Jumat 16 Mei 2025, 14:31 WIB
Konten mengerikan di grup Facebook hubungan sedarah hingga eksploitasi anak. (Sumber: X/@GasMedsos)

Konten mengerikan di grup Facebook hubungan sedarah hingga eksploitasi anak. (Sumber: X/@GasMedsos)

"Yang diseksualinnya dominan cewek ya:( ibu kandung, kakak cewek, anak cewek :( cewek lagi cewek lagi," tambah yang lain.

Tak hanya melaporkan ke Facebook, beberapa netizen bahkan melaporkan ke pihak kepolisian, meminta tindakan tegas.

"Kalo sebar gambar AI (artificial intelligence) bisa dipenjara, tapi grup pedofil meresahkan masyarakat gini masih berkeliaran, ada yang nggak beres sama kerja bapak @DivHumas_Polri @ListyoSigitP @TMCPoldaMetro," tulis seorang pengguna X.

@DivHumas_Polri merespons dengan menyatakan akan melakukan penyelidikan:

"Selamat pagi sobat Polri. Terima kasih atas informasinya. Kami akan melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap akun tersebut. Jika ada informasi lain yang perlu kami tindak lanjuti, silakan hubungi kami melalui patrolisiber.id atau call center 110."

Baca Juga: Geger! Grup Facebook Fantasi Sedarah Ditemukan Beranggotakan Puluhan Ribu Orang Penyuka Inses, Sahroni: Menjijikkan

Kasus Inses Terbaru: Mayat Bayi Dikirim via Ojol

Fenomena hubungan sedarah semakin memprihatinkan setelah terungkapnya kasus sepasang kakak-adik di Medan yang mengirim mayat bayi hasil inses via ojek online (ojol).

Kombes Gidion Arif Setyawan (Kapolrestabes Medan) mengungkapkan, bayi tersebut sudah meninggal saat paket tiba di Masjid Jamik, Medan Timur.

Iptu Dearma Sinaga (Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan) menjelaskan, pelaku sengaja memilih masjid dekat pemakaman agar mayat bayi cepat dikuburkan.

"Supaya kalau misalnya dititipkan di masjid, nanti pihak marbot yang mengafani, kan dekat kuburan," jelas Dearma.

Pelaku R (24) dan adiknya (21) kini telah ditahan. Mereka mencari lokasi masjid secara acak melalui Google sebelum mengirimkan paket mengerikan tersebut.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahaya laten eksploitasi seksual dan penyimpangan di dunia digital. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan segera melaporkan konten mencurigakan ke pihak berwajib atau melalui patrolisiber.id.


Berita Terkait


News Update