POSKOTA.CO.ID - Isu mengenai rencana pembukaan kasino oleh negara kembali mengemuka setelah pernyataan Galih Kartasasmita, anggota Komisi XI DPR RI, dalam rapat kerja bersama Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, menjadi sorotan publik.
Namun demikian, Galih membantah tegas bahwa dirinya mengusulkan pemerintah untuk membuka kasino sebagai sumber penerimaan negara.
Dalam klarifikasinya, Galih menekankan bahwa dirinya hanya mendorong pemerintah untuk berpikir lebih kreatif dalam mencari sumber-sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tidak terbatas hanya pada eksploitasi sumber daya alam.
Ia menyebutkan contoh inovasi kebijakan dari negara lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) yang berani keluar dari pola konvensional, tanpa merekomendasikan langsung model yang sama untuk diterapkan di Indonesia.
Baca Juga: TNI Dikerahkan Jaga Kejaksaan, Benarkah Kejagung Tak Percaya Lagi pada Polri?
Galih mengaku bahwa tidak bermaksud mengusulkan ide melegalkan kasino, melainkan menyarankan pemerintah bisa berpikir out of the box.
Latar Belakang dan Pendidikan
Galih Dimuntur Kartasasmita lahir pada 25 Desember 1982. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Yultin Harlotina dan Ginandjar Kartasasmita.
Sang ayah, Ginandjar, adalah tokoh senior pemerintahan era Orde Baru yang pernah menduduki posisi strategis seperti Menteri Pertambangan dan Energi, Menko Perekonomian, serta Kepala Bappenas.
Galih menempuh pendidikan dasar dan menengah di Al Azhar Pusat, Jakarta.
Baca Juga: MUI Tegas Tolak Wacana Legalisasi Kasino: Ancaman Moral dan Stabilitas Bangsa
Ia kemudian melanjutkan pendidikan internasional di Lawrence Academy, Groton, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Arts pada tahun 2000. Pendidikan tinggi selanjutnya ia tempuh di Newbury College pada 2008.
.jpg)
