Ong menyebutkan bahwa pertandingan akan jauh lebih berarti dan terorganisasi jika Manchester United bertemu dengan tim nasional resmi, seperti Indonesia.
Hal itu juga sejalan dengan momentum FIFA Matchday di bulan Juni yang bisa digunakan sebagai bagian dari persiapan timnas jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Sebagai pelatih tim nasional, kita tahu bahwa FIFA punya kalender di bulan Juni, bukan? Jadi kenapa tidak menawarkannya untuk tim nasional? Mungkin Malaysia, Indonesia atau Thailand yang bermain dengan Manchester United.”
Menurutnya, membentuk tim ASEAN All-Stars justru kontraproduktif apabila pemain-pemain bintang dari masing-masing negara tidak bisa diturunkan karena bentrok dengan jadwal klub atau kompetisi domestik.
“Itu masuk akal. Tapi kenapa kita harus punya ASEAN All-Stars, di mana pemain utamanya tidak bisa bermain?”
Pernyataan Ong Kim Swee seolah menyentil pihak penyelenggara yang terkesan lebih fokus pada aspek komersial ketimbang manfaat teknis bagi sepak bola ASEAN.