Timo Tjahjanto, lahir di Wilhelmshaven, Jerman, pada 4 September 1980, merupakan sosok penting dalam industri perfilman Indonesia.
Sejak usia tujuh tahun, ketertarikannya pada film horor yang dipicu oleh film klasik seperti Psycho dan It telah membawanya menuju karier yang sukses sebagai sutradara, produser, dan penulis skenario.
Timo memulai kariernya setelah menempuh pendidikan di School of Visual Arts, Australia, meskipun beberapa sumber menyebutkan ia juga lulusan New York Academy. Sebelum terjun ke dunia perfilman, ia bekerja sebagai freelancer storyboard artist dan fotografer.
Kerjasama Timo dengan Kimo Stamboel, yang ia temui di Australia, membentuk duo sutradara terkenal, The Mo Brothers. Mereka debut dengan film pendek Dara pada tahun 2007, dan sejak itu terus menghasilkan karya-karya sukses, baik di dalam negeri maupun internasional.
Baca Juga: Reza Rahadian dan Raihanun Bintangi Film Gowok Kamasutra Jawa, Ini Sinopsis Lengkapnya!
Salah satu pencapaian besar mereka adalah nominasi Piala Citra untuk Sutradara Terbaik pada tahun 2016 lewat film Headshot. Timo juga meraih Piala Maya untuk Sutradara Terbaik pada tahun 2019 berkat film Sebelum Iblis Menjemput.
Selain bekerja dengan Kimo Stamboel, Timo juga menunjukkan kemampuan sebagai sutradara tunggal. Ia menyutradarai segmen dalam film antologi The ABCs of Death (2012) dan karyanya telah diputar di berbagai festival film bergengsi, termasuk Festival Film Sundance. Pada tahun 2024, ia kembali mencuri perhatian dengan Nobody 2.
Timo juga pernah ditunjuk untuk menggarap remake dari film Korea Selatan yang sukses besar, Train to Busan. Kesuksesannya ini tidak terlepas dari perusahaan produksi film miliknya, Frontier Pictures dan Merah Production.