POSKOTA.CO.ID - Setelah viral di TikTok pada akhir Februari 2025, meme 'Tung Tung Tung Sahur' kini akan segera bertransformasi menjadi sebuah film layar lebar.
Production house Dee Company resmi mengumumkan rencana adaptasi ini melalui unggahan media sosial yang memperlihatkan pertemuan dengan kreator asli meme tersebut.
Meme yang bermula dari unggahan iseng di TikTok ini sukses menjadi bahan obrolan global.
Dalam video orisinalnya, kreator TikTok @noxaasht menampilkan makhluk menyerupai manusia kayu dengan ekspresi menyeramkan dan efek suara yang khas yakni 'tung tung tung sahur'.
Baca Juga: Apa Akun IG Fito Ditapradja? Komika Viral yang Dicari Netizen Diduga Hina Dedi Mulyadi
Konten tersebut dengan cepat mendapat perhatian luas, diparodikan dalam bentuk cosplay, fanart, bahkan menjadi inspirasi cerita horor komedi di banyak komunitas daring.
Meski banyak yang menyambut kabar filmisasi ini dengan antusias, tak sedikit pula yang menyuarakan keraguan.
Di berbagai platform media sosial, netizen mempertanyakan bagaimana sebuah meme berdurasi singkat bisa dikembangkan menjadi narasi film utuh.
Mereka bertanya-tanya apakah kisah ini akan mengusung konsep horor murni, komedi gelap, atau bahkan satir sosial.
Baca Juga: Apa Itu Dediphobia? Istilah yang Viral Anak Nakal Nanti Dijemput Kang Dedi Mulyadi
Sebagian pihak menyambut positif upaya Dee Company dalam menggali potensi budaya digital sebagai bahan dasar produksi film.
Namun, kelompok lain mengkhawatirkan bahwa pengangkatan meme viral menjadi film justru berpotensi mereduksi nilai cerita, terutama jika narasinya dipaksakan atau kurang relevan dengan konteks sosial.
Dee Company: Spesialis Film dari Fenomena Internet
Dee Company bukanlah pendatang baru dalam hal mengadaptasi fenomena viral ke layar bioskop. Dua film garapannya, 'VINA: Sebelum 7 Hari' dan 'NORMA: Antara Mertua dan Menantu', keduanya terinspirasi dari topik-topik yang sempat menjadi perbincangan nasional.
Model pendekatan mereka mencerminkan era baru perfilman Indonesia yang lebih terhubung dengan tren digital.
Baca Juga: Terkuak! Ini Selisih Usia Ari Lasso dan Dearly Djoshua yang Viral di Pernikahan Luna Maya
Melalui unggahan di Instagram resminya, Dee Company menyatakan bahwa pertemuan dengan kreator 'Tung Tung Tung Sahur' merupakan langkah awal dari sebuah proyek yang tengah mereka rancang.
Meski belum ada bocoran terkait pemeran, jalan cerita, atau genre spesifik film tersebut, antisipasi dari publik telah mulai tumbuh.
Kekuatan Meme dan Budaya Pop Digital
Munculnya 'Tung Tung Tung Sahur' sebagai bahan film menunjukkan bagaimana meme tak sekadar jadi hiburan musiman, tetapi juga bagian dari narasi budaya pop modern.
Meme ini menggabungkan elemen budaya lokal yakni tradisi membangunkan sahur dengan sentuhan visual horor modern dan ironi khas generasi digital.
Dalam konteks ini, film yang diangkat dari meme berpeluang menjadi medium refleksi sosial yang kreatif.
Alih-alih menjadi hiburan, film semacam ini bisa menyuarakan fenomena masyarakat urban, kecenderungan absurd di dunia maya, hingga dinamika budaya anak muda di era algoritma.
Potensi Adaptasi Film
Tentu saja, tantangan terbesar dalam mengadaptasi meme menjadi film adalah membangun struktur cerita yang solid dan tetap relevan.
Mengingat karakter meme yang singkat, lucu, dan seringkali absurd, pembuat film harus cermat mengembangkan narasi tanpa kehilangan esensi meme itu sendiri.
Film 'Tung Tung Tung Sahur' akan diuji apakah mampu menjadi tonggak baru dalam genre horor komedi atau sekadar menjadi bagian dari tren film instan yang cepat naik, cepat pula tenggelam.
Jika berhasil, proyek ini bisa membuka jalan bagi konten kreatif internet lainnya untuk merambah dunia sinema.