Oleh karena itu, kata dia, penanganan anak-anak ini seharusnya dilakukan oleh lembaga profesional yang berkompeten, bukan institusi militer.
"Penanganannya seharusnya melibatkan banyak stakeholders seperti lembaga sosial dan pendidikan, konselor, pihak orang tua, ataupun berbagai stakeholders lainnya dan bukan melalui instansi militer," tegas dia.
Pihaknya sebagai wakil rakyat dari dapil yang bersangkutan menyebut, berkewajiban menyuarakan keresahan masyarakat dan memastikan kebijakan yang diterapkan betul-betul menyentuh esensi persoalan.
"Jangan sampai niat baik tidak selaras dengan cara yang tepat. Saya kira ini saatnya kita mengkaji ulang dan mengevaluasi program ini bersama," tutupnya.
Balasa Pedas Bupati Purwakarta
Tak butuh waktu lama, kritik dari Verrell langsung mendapat balasan menohok dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
Saepul menyampaikan sindiran tajam kepada Verrell yang menurutnya terlalu teoritis dan minim aksi nyata.
"Ya ampun, Mas, Mas, Mas kan dapil sini. Mendingan turun deh, Mas. Mendingan lihat langsung deh daripada Mas berwacana," ucap Saepul dengan nada menyindir.
Saepul juga membantah klaim Verrell mengenai kekhawatiran para orang tua terhadap program barak militer.
Ia menyatakan, selama ini para orang tua justru antusias menitipkan anak-anak mereka dalam program pembinaan tersebut.
"Yang Mas maksud tuh yang pro kontra kekhawatiran tuh orang tua yang mana, Mas? Ini orang tuanya nitipin semua. Senang dititipin di sini," tambah dia.
Menanggapi kritik Verrell secara serius, Saepul bahkan melontarkan tantangan terbuka.