Verrell Bramasta klarifikasi kritiknya terhadap kebijakan pendidikan militer ala Dedi Mulyadi, jawab tantangan Om Zein, Bupati Purwakarta. (Sumber: Instagram)

Daerah

Dituding Om Zein Tak Paham Lapangan, Verrell Bramasta Klarifikasi Kritiknya Soal Pendidikan Militer Ala Dedi Mulyadi

Senin 12 Mei 2025, 11:30 WIB

POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, baru-baru ini mengeluarkan klarifikasi atas komentar kritisnya terhadap program pendidikan berbasis barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Program tersebut ditujukan untuk menanggulangi kenakalan remaja melalui pendekatan kedisiplinan ala militer bagi siswa yang dinilai 'sulit diatur'.

Dalam unggahan Instagram Story pada Minggu, 11 Mei 2025, Verrell menyatakan bahwa dirinya tidak menolak program tersebut secara keseluruhan.

Ia menegaskan bahwa pernyataannya selama ini disalahartikan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang sedang dilaksanakan di daerah pemilihannya (Dapil Jabar VII: Purwakarta, Karawang, dan Bekasi).

Baca Juga: Kapal Wisata Tiga Putra Tenggelam di Perairan Bengkulu, Tujuh Wisatawan Tewas

"Saya tidak pernah menyatakan menolak kebijakan tersebut. Yang saya sampaikan adalah suara dari masyarakat yang memiliki kekhawatiran terhadap pendekatan program in," ujar Verrell.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat, adalah tanggung jawabnya untuk menyuarakan berbagai sudut pandang yang berkembang di tengah masyarakat, bukan hanya mendukung setiap program tanpa kritik.

Ia mengajak publik untuk menilai pernyataannya secara utuh dan tidak mengambil potongan video atau kutipan di luar konteks.

"Kita sebagai pejabat publik harus siap dikritik. Kalau tidak siap dikritik dan merasa selalu benar, sebaiknya tidak usah jadi pejabat," tambahnya tegas.

Baca Juga: Verrell Bramasta Kritik Pendidikan Barak Militer Ala Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta Tantang Turun ke Lapangan

Program Barak Militer dan Polemik Efektivitasnya

Program barak militer yang digagas oleh Dedi Mulyadi bertujuan membina siswa-siswa dengan catatan perilaku bermasalah agar memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab yang lebih baik.

Namun, menurut Verrell, pendekatan ini berisiko jika tidak dibarengi pemahaman terhadap aspek psikologis dan emosional remaja.

"Kenakalan remaja tidak hanya berasal dari lemahnya disiplin, tapi bisa juga merupakan dampak dari dinamika keluarga, tekanan sosial, hingga masalah emosional yang belum tertangani," kata Verrell dalam pernyataan resminya.

Ia mengingatkan bahwa pendekatan fisik semata tidak cukup untuk membentuk karakter remaja yang utuh.

Tanpa pendekatan yang menyentuh sisi psikologis dan spiritual, program tersebut bisa saja tidak menyelesaikan akar masalah dan bahkan memperparah kondisi mental anak.

Baca Juga: Sentil Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Verrell Bramasta Dapat Balasan Pedas dari Bupati Purwakarta!

Tanggapan Kritis dari Bupati Purwakarta

Pernyataan Verrell menuai tanggapan langsung dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Om Zein.

Dalam sebuah unggahan video di akun Instagram-nya pada Jumat, 9 Mei 2025, Om Zein menantang Verrell untuk langsung turun ke lapangan dan melihat sendiri implementasi program tersebut.

"Mas Verrell kan dari dapil sini. Coba turun langsung, lihat kenyataan di lapangan. Jangan hanya berwacana," ujar Om Zein.

Menurutnya, sejauh ini orang tua yang menitipkan anak mereka dalam program barak justru merasa senang dan mendukung inisiatif tersebut.

Ia bahkan secara terbuka mengajak Verrell untuk membuktikan efektivitas pendekatannya sendiri.

"Ada 30 anak yang mau ikut program ini. Kita bagi dua, mas ambil 15 anak dengan pendekatan mas sendiri, dan saya ambil 15 lagi dengan pendekatan barak militer. Kita lihat hasilnya," tantang Om Zein.

Tags:
Saepul Bahri BinzeinBupati PurwakartaOm Zeinprogram siswa nakalkritik pendidikan militerDedi MulyadiVerrell Bramasta

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor