POSKOTA.CO.ID - Nama Alvaro Maldini Siregar, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Aldy CJR, kembali mencuat ke permukaan setelah terseret dalam dugaan kasus penipuan yang memicu kehebohan di media sosial.
Mantan personel boyband populer Coboy Junior ini dituduh menipu penggemarnya dengan dalih mengadakan acara makan malam eksklusif, namun tanpa realisasi maupun pengembalian dana.
Awal Mula Kasus: Janji Dinner yang Tidak Terwujud
Kronologi kasus ini pertama kali diungkap oleh akun X (dahulu Twitter) bernama @aleeazara, yang menyusun thread lengkap berisi pengalaman seorang penggemar berdomisili di Bandung.
Baca Juga: Tragis! Gara-gara Sengketa Warisan di Pamulang Berujung Tewasnya Kakak di Tangan Adik Kandung
Thread tersebut menjadi viral dan mendapat ribuan retweet dan komentar dari warganet yang geram atas dugaan pemanfaatan nama besar untuk keuntungan pribadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun lain, seperti @buwungkepin, dugaan penipuan dimulai pada 14 November 2024.
Kala itu, Aldy memposting sebuah Instagram Story dengan tulisan “Dinner yuk” dan menyertakan fitur question box. Tidak lama setelahnya, penggemar yang merespons unggahan itu mengaku menerima pesan langsung (DM) dari akun resmi Aldy.
Dalam DM tersebut, Aldy menawarkan kesempatan makan malam bersama dengan tarif Rp500.000. Biaya tersebut diklaim sudah mencakup makanan, minuman, serta fasilitas lainnya. Korban yang mengidolakan Aldy sejak masa kejayaan Coboy Junior pun mentransfer dana ke rekening atas nama Alvaro Maldini Siregar, tanpa ada rasa curiga.
Kekecewaan Mendalam dan Tidak Ada Kepastian Jadwal
Antusiasme penggemar perlahan berubah menjadi kekecewaan seiring tidak adanya kejelasan mengenai pelaksanaan acara dinner. Meski beberapa kali Aldy mengunggah story tentang kegiatan makan malam di Bandung, penggemar yang telah membayar tidak pernah diundang ataupun diberi informasi lanjutan.
Upaya korban untuk mendapatkan klarifikasi malah diarahkan kepada pihak bernama "Alovers", yang disebut sebagai tim manajemen Aldy. Sayangnya, komunikasi dari pihak tersebut dinilai tidak profesional karena terus melempar tanggung jawab dan tidak memberikan kejelasan.
Korban mengaku telah berulang kali melakukan follow-up melalui berbagai kanal, namun tidak mendapat tanggapan memadai. Ketika ancaman pelaporan kepada bank disampaikan, baru Aldy kembali menghubungi korban dan menyatakan akan menjadwalkan ulang acara makan malam.