POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat dihebohkan dengan kasus penyebaran data pribadi nasabah pinjaman online (pinjol) legal berizin OJK.
Kali ini, platform yang menjadi sorotan adalah DC pinjol, yang diduga melakukan praktik penagihan tidak etis dengan membocorkan informasi sensitif korban di media sosial.
Bukti yang beredar menunjukkan data seperti KTP, nama lengkap, dan riwayat pinjaman tersebar luas di grup-grup Facebook, disertai narasa fitnah yang merusak reputasi.
Yang lebih mengejutkan, korban tidak hanya satu orang. Banyak nasabah melaporkan mengalami perlakuan serupa, terutama mereka yang memiliki profesi strategis seperti PNS, guru, atau karyawan BUMN.
Baca Juga: Bunga Rendah dan Tenor Panjang! Ini Rekomendasi Pinjol Legal Sudah Terawasi OJK
Modusnya jelas, debt collector (DC) sengaja menargetkan nasabah dengan karir mapan untuk menekan mereka secara psikologis. Dengan menyebarkan data di ruang publik, pelaku berharap korban akan takut dan segera melunasi utang.
Kasus ini memunculkan pertanyaan besar, bagaimana bisa pinjol berizin OJK melakukan pelanggaran privasi seperti ini? Padahal, seharusnya mereka menjadi contoh dalam menjalankan praktik penagihan yang manusiawi.
Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa DC ternyata memiliki divisi khusus yang bertugas menyebarkan data, bahkan diduga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memperluas teror. Masyarakat pun diimbau untuk semakin waspada dan tidak ragu melaporkan jika mengalami perundungan digital serupa.
Kronologi Kasus
- Laporan Awal dari Korban
Seorang melaporkan kepada Tools Pinjol, bahwa dirinya menerima ancaman dari DC pinjol legal. Ia membagikan screenshot postingan Facebook yang berisi data pribadinya beserta tuduhan palsu.
- Pengecekan dan Verifikasi
Lalu dilakukan pengecekan dan menemukan bahwa tidak hanya satu, tetapi banyak nasabah yang menjadi korban. Data mereka disebar tanpa izin, dan beberapa postingan bahkan sudah viral di grup jual-beli.
- Upaya Penghapusan (Take Down)
Setelah melaporkan ke platform Facebook, beberapa postingan berhasil di-take down. Namun, jejak digital tetap berisiko tersebar lebih luas jika tidak ditangani secara serius.
- Motif di Balik Penyebaran Data