Kontroversi seputar pernyataan politisi Andre Rosiade terkait dugaan keberadaan mafia sepak bola Indonesia kembali mencuat ke publik dan memantik diskursus nasional. (Sumber: Instagram/@andre_rosiade)

OLAHRAGA

Erick Thohir Akhirnya Buka Suara soal Dugaan Mafia Bola Inisial JN dan P, Ini Pernyataan Resminya

Kamis 08 Mei 2025, 09:29 WIB

POSKOTA.CO.ID - Isu mafia sepak bola kembali mengemuka ke ruang publik, kali ini melalui pernyataan politisi Andre Rosiade yang menyebut adanya praktik kotor dalam pengelolaan kompetisi sepak bola nasional.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Andre secara terang-terangan menyinggung dua inisial nama, yakni "JN" dan "P", yang ia duga terlibat sebagai operator mafia sepak bola di Indonesia.

Pernyataan Andre yang juga dikenal sebagai anggota DPR RI sekaligus mertua pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, menuai reaksi beragam dari masyarakat.

Sebagian menyambut baik keberaniannya membuka suara, sementara yang lain menilai langkah tersebut sebagai upaya pencitraan tanpa bukti konkret.

Baca Juga: Uut Bambang Sugeng Tutup Usia di Umur Berapa? Ini Sosok Ayah Luna Maya yang Jarang Tersorot Publik

Andre Rosiade Minta Erick Thohir Bertindak

Dalam unggahannya yang kemudian viral di berbagai platform media sosial, Andre meminta secara langsung kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk mengambil langkah tegas dalam membersihkan sepak bola Indonesia dari praktik-praktik mafia.

Ia bahkan menyebut secara eksplisit akun Instagram resmi milik Erick, sebagai bentuk penekanan atas permintaannya tersebut.

“Sudah saatnya mafia sepak bola disapu bersih. Pak Erick, kami percaya Anda bisa,” tulis Andre dalam unggahan yang kini telah dibagikan ribuan kali.

Pernyataan ini, alih-alih sekadar opini, telah mengarah kepada bentuk tudingan yang implisit meskipun belum mengungkap identitas secara lengkap.

Tindakan tersebut kemudian memicu berbagai spekulasi publik terkait siapa sosok “JN” dan “P” yang dimaksud Andre.

Respons Tegas Erick Thohir: “Bawa Bukti, Jangan Asal Tuduh”

Tidak butuh waktu lama, Erick Thohir memberikan tanggapan atas pernyataan Andre Rosiade tersebut. Dalam kesempatan peluncuran FIFA Arena di Jakarta, pada Selasa, 7 April 2025, Erick menanggapi tudingan tersebut dengan nada serius.

“Saya sangat menghargai kritik dan masukan. Tapi kalau ada dugaan mafia, mohon disertai bukti. Jangan hanya melempar inisial dan membuat gaduh publik,” ujar Erick kepada media.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat sportifitas dalam kompetisi sepak bola, sembari memastikan bahwa langkah-langkah bersih-bersih terus dilakukan oleh PSSI bersama pihak berwenang.

Mafia Sepak Bola, Masalah Lama yang Belum Usai

Isu mafia sepak bola bukanlah hal baru dalam dunia olahraga Indonesia. Sejak era 1990-an, berbagai laporan tentang pengaturan skor, manipulasi pertandingan, hingga pengaruh bandar judi kerap mencuat. Namun penanganan terhadap isu ini masih dinilai setengah hati oleh publik.

Pada 2018 silam, Satgas Anti-Mafia Bola sempat dibentuk oleh Polri atas desakan masyarakat. Beberapa oknum PSSI pun sempat ditangkap. Namun, struktur praktik mafia yang terorganisir membuat permasalahan ini terus berulang.

Pernyataan Andre seolah membangkitkan kembali urgensi untuk menguak tabir gelap tersebut. Namun demikian, pertanyaan krusial yang masih menggantung adalah: apakah pernyataan itu diikuti dengan langkah hukum, atau hanya berhenti sebagai isu politik?

Dinamika Politik dan Sepak Bola: Motif Ganda?

Sebagai politisi senior Partai Gerindra dan figur publik, pernyataan Andre tidak dapat dilepaskan dari konteks politik.

Tidak sedikit yang menilai bahwa keberaniannya menyuarakan isu ini beririsan dengan posisi strategisnya sebagai anggota legislatif dan kedekatannya dengan elite nasional.

Namun, motif politik tersebut belum tentu menegasikan validitas substansi kritiknya. Justru dengan posisinya saat ini, Andre dianggap memiliki ruang pengaruh yang lebih besar untuk mendorong transparansi dan reformasi PSSI asal disertai bukti dan jalur hukum yang sahih.

Unggahan Andre Rosiade tidak hanya viral di kalangan media, namun juga memicu diskusi panas di kolom komentar.

Sebagian warganet mendukung penuh langkah Andre dan mendorong agar identitas lengkap mafia diungkap ke publik. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang meragukan kejujuran dan motif pernyataan tersebut.

Komentar seperti “Ayo Pak Andre, jangan cuma koar-koar!” dan “Kalau berani, sebut nama lengkapnya dan laporkan ke polisi!” membanjiri unggahannya.

Baca Juga: Truk ODOL Masih Jadi Ancaman, Korlantas dan Pemerintah Sepakat Tingkatkan Penindakan Terpadu

Klarifikasi Diperlukan, Transparansi Harus Diutamakan

Dalam konteks pemberantasan mafia, langkah utama bukanlah sekadar menyebut nama, melainkan menyediakan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam hal ini, Erick Thohir telah menyampaikan bahwa pihaknya terbuka terhadap segala bentuk laporan yang dilandasi fakta.

“Kita butuh bukti, bukan sekadar inisial atau opini,” tegas Erick.

Langkah ini penting agar proses hukum dapat berjalan sesuai prosedur, serta menghindari persekusi atau fitnah terhadap pihak-pihak yang belum terbukti secara sah terlibat.

Pernyataan Andre Rosiade tentang dugaan mafia sepak bola menjadi alarm yang membangunkan publik dari tidur panjang.

Namun agar perubahan nyata terjadi, maka pernyataan tersebut harus disertai dengan langkah konkret dan keberanian untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.

Di sisi lain, PSSI dan Erick Thohir sebagai pimpinan harus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya siap menerima kritik, tetapi juga mampu bertindak tegas berdasarkan bukti yang valid.

Ke depan, masyarakat berharap bahwa setiap kontroversi yang menyangkut integritas olahraga nasional bisa ditangani secara transparan, objektif, dan profesional.

Tags:
kontroversi sepak bolaPratama Arhan PSSIErick Thohirmafia sepak bola IndonesiaAndre Rosiade

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor