CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Larangan membawa HP dan sepeda motor ke sekolah jadi kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kebijakan tersebut diambil menyusul kekhawatiran pemerintah atas dampak negatif yang dinilai bisa menghambat perkembangan anak.
SDN Cigugur Tengah, Kota Cimahi menilai, kebijakan tersebut sangat masuk akal dan perlu dilakukan di tiap daerah termasuk Cimahi.
"Larangan anak membawa HP ke sekolah ini sangat kami dukung. Mengingat banyak dampak positif yang nantinya akan dirasakan oleh murid-murid di sekolah," kata Kepala Sekolah SDN Cigugur Tengah, Dewi Cahyati, Kamis, 8 Mei 2025.
Baca Juga: Satpol PP Depok Buka Paksa Gembok SDN Utan Jaya, Orang Tua Murid Bersorak
Larangan murid membawa ponsel ke lingkungan sekolah di Cimahi, kata dia, sebetulnya sudah diterapkan sebelum Gubernur Jabar menegaskan secara resmi larangan tersebut.
"Makanya, setelah diresmikannya larangan tersebut, jadi motivasi tambahan pihak sekolah dalam menciptakan murid-murid yang berkualitas," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, dari hasil pemeriksaan ponsel yang digunakan para murid, rata-rata murid menggunakan HP hanya untuk bermain game dan menonton YouTube saja.
"Ini yang jadi pertimbangan pihak sekolah untuk melarang murid main HP, sebab dapat mengganggu konsentrasi mereka ketika belajar," ujarnya.
Baca Juga: Viral Bocah 9 Tahun Bakar 13 Rumah di Sukabumi, Warga Desak Orang Tua Bertanggung Jawab Penuh
Dia menambahkan, setelah larangan itu diterapkan, terlihat perubahan positif pada perilaku siswa. Di sekolah terlihat, anak-anak lebih memilih bermain dengan teman-temannya ketimbang main HP.
Meski larangan HP sudah berjalan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada kebutuhan yang harus menggunakan gawai itu untuk keperluan seperti memesan ojek. Namun, pihak sekolah optimistis, lama kelamaan para siswa ini akan terbiasa.
"Upaya saat ini tentunya kami ingin menciptakan proses belajar mengajar yang efektif," pungkasnya.