POSKOTA.CO.ID - Rumah tangga selebgram asal Yogyakarta, Dilan Janiyar, dan mantan suaminya, Safnoviar Tiasdi atau yang akrab dikenal dengan nama Safno, telah menjadi pusat perhatian publik.
Hal ini menjadi viral sejak pengakuan terbuka Dilan mengenai perselingkuhan sang suami.
Kehidupan pasangan yang sebelumnya dikenal harmonis lewat berbagai konten di media sosial, kini menjadi potret keretakan relasi di era digital.
Dilan Janiyar dan Safno dikenal sebagai pasangan selebgram yang aktif di TikTok dan Instagram.
Baca Juga: Usai Viral, 2 Polisi di Bondowoso yang Intimidasi Jurnalis Minta Maaf
Dalam berbagai unggahan, mereka menunjukkan sisi romantis rumah tangga yang penuh kasih, hingga menciptakan ilusi pasangan ideal yang banyak dijadikan panutan oleh pengikutnya.
Namun, sebagaimana sering terjadi dalam ranah digital, kenyataan tak selalu seindah tampilan layar.
Kronologi Perselingkuhan
Perselingkuhan Safno terbongkar setelah Dilan mengumumkan keputusan untuk bercerai.
Ia mengungkap sejumlah pengkhianatan yang dilakukan mantan suaminya dengan beberapa wanita, baik melalui unggahan media sosial maupun dalam tayangan podcast.
Baca Juga: Viral Ibu Rumah Tangga Pakai 195 Data Pribadi Orang untuk Pinjol, Berhasil Raup Rp2,9 Miliar
Keberanian Dilan mengungkap sisi gelap pernikahannya menciptakan gelombang empati publik yang luas, sekaligus mengejutkan para pengikut setia mereka.
Sebelum terkuaknya skandal tersebut, citra Safno di media sosial adalah sosok suami penyayang dan suportif.
Namun setelah fakta perselingkuhan muncul ke permukaan, publik segera memberikan reaksi keras, menjadikan Safno sasaran kecaman dan olok-olok dunia maya.
Fenomena ini menjadi contoh nyata bagaimana reputasi digital bisa berubah drastis dalam hitungan jam.
Baca Juga: Rockstar Games Umumkan Tanggal Rilis GTA VI di X, Trailer Promosi Langsung Viral!
Apa Arti Finding Safno Tren Viral di TikTok?
Tidak butuh waktu lama hingga kasus ini menelurkan tren viral tersendiri di media sosial dengan istilah 'Finding Safno'.
Istilah tersebut pertama kali digunakan dalam video TikTok yang menampilkan netizen berusaha 'mencari' keberadaan Safno di beberapa sudut kota Yogyakarta.
Aksi ini kemudian menjelma sebagai bentuk sanksi sosial kolektif.
Tagar dan tren ini menggambarkan fenomena digital di mana publik merasa memiliki otoritas untuk memburu figur publik yang dianggap bersalah secara moral.
Baca Juga: Viral Bupati Lombok Tengah Gagal Berangkat Haji, Diduga Adanya "Permainan" di Kanwil Kemenag
Tak sedikit pengguna TikTok yang mengunggah video dengan caption seperti, “Jauh-jauh ke Jogja cuma pengen ikut Finding Safno,” atau “Doakan minggu depan aku ke Jogja mau ikut Finding Safno.”
Dilan Janiyar sendiri dalam berbagai unggahan, menyampaikan bahwa keberaniannya untuk bicara bukan sekadar balas dendam, melainkan untuk menyuarakan suara para perempuan yang terjebak dalam relasi yang tidak sehat.
Sikap terbuka Dilan mendapat dukungan dari banyak kalangan, terutama perempuan, yang merasa terwakili oleh kisahnya.
Namun di sisi lain, keterbukaan ini juga membawa tekanan psikologis tersendiri.
Publikasi masalah pribadi secara masif dapat berdampak pada kondisi mental korban, terlebih ketika opini publik mulai bercampur dengan asumsi dan ekspektasi.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengedepankan empati dan tidak melulu menjadikan skandal pribadi sebagai sarana hiburan.