Potret Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat bersama siswa di barak militer. (Sumber: Instagram/@dedimulyadi71)

Nasional

Durasi Waktu Pembinaan Siswa di Barak Militer, Dedi Mulyadi: Tergantung Perkembangan

Selasa 06 Mei 2025, 09:45 WIB

POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi secara langsung memantau pelaksanaan pembinaan pelajar bermasalah di barak militer yang kini mulai diterapkan.

Program ini ditujukan bagi siswa tingkat SMP dan SMA yang mengalami permasalahan perilaku, dengan harapan membentuk kembali kedisiplinan dan karakter mereka melalui pendekatan militer.

"Pelajar SMP dan SMA ikut dalam program pembinaan di Rindam dan mereka menginap, tidak pulang pergi," kata Dedi Mulyadi.

Ia juga menjelaskan durasi waktu pembinaan siswa di barak militer tersebut dilakukan secara fleksibel sesuai dengan tumbuh kembangnya siswa saat masuk dalam program tersebut.

Baca Juga: Rencana Dedi Mulyadi Kirim Orang Dewasa ke Barak Militer, DPR: Tak Semua Masalah Beres oleh Tentara

"Tergantung bagaimana pertumbuhan dan perubahannya. Bisa tiga hari, seminggu, bahkan sebulan tergantung anaknya," jelasnya.

Dedi membagikan pengalamannya dan menjelasakan bahwa dirinya saat kecil pernah mengalami pendisiplinan dengan pendekatan serupa.

Ia mengingat masa kecilnya saat pertama kali belajar mandiri dalam kegiatan perkemahan.

"Saya dulu waktu SD ditinggal di kemah, sampai menangis. Tapi itu proses pembentukan kemandirian," kenangnya.

Baca Juga: Kemenham Jabar Dukung Program Pendidikan Karakter Siswa Besutan Dedi Mulyadi

Peran Orang Tua dalam Program Pembinaan Pelajar Bermasalah

Dedi menegaskan kebijakan ini tentu melibatkan orang tua siswa. Karena setiap siswa yang masuk ke barak militer harus diserahkan langsung oleh orang tua.

Orang tua harus terlebih dulu bertemu dan menyerahkan anaknya serta tidak boleh diserahkan di luar orang tua.

"Penyerahan harus oleh orang tua langsung. Tidak boleh diwakilkan," tegasnya.

Baca Juga: Menteri HAM Menilai Program Pembinaan Karakter Siswa di Barak Ala Dedi Mulyadi Tidak Langgar HAM

Namun, jika orang tua merasa masih mampu membina anaknya sendiri, mereka dapat membuat surat pernyataan tanggung jawab.

Selain itu, jika ada terjadi tindak kriminal maka orang tua harus bertanggung jawab.

"Kalau sampai terjadi tindakan kriminal lagi, maka orang tua yang telah membuat pernyataan harus ikut bertanggung jawab," pungkasnya.

Tags:
siswa di barak militerkedisiplinanbarak militerDedi Mulyadi

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor