Ia juga mengaku, belum sempat membalas semua pesan yang masuk, namun menjanjikan akan melakukannya dalam waktu dekat.
Viralnya video perpisahan ini memunculkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan bahwa Githa dipecat atau terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Atas banyaknya video di media sosial yang menarasikan bahwa saya terkena layoff, itu tidak benar, saya masih menjadi bagian dari KompasTV," ujar Githa dalam pernyataannya.
Banyak netizen yang terlanjur bersimpati dan mengira Githa kehilangan pekerjaannya.
Bahkan, beberapa orang sampai mengirimkan informasi lowongan kerja kepadanya, yang justru disambut dengan rasa terima kasih.
"Terima kasih kepada orang-orang yang sudah peduli, bahkan memberi saya lowongan pekerjaan. Terima kasih banyak," katanya.
Baca Juga: Viral Dedi Mulyadi Debat dengan Remaja Soal Kebijakan Wisuda Sekolah, Warganet Sebut Settingan
Alasan Githa Menangis di Siaran Terakhir
Githa mengakui, tangisannya dalam siaran terakhir bukan karena layoff, melainkan momen perpisahan yang begitu emosional setelah lebih dari satu dekade menjadi bagian dari program Kompas Sport Pagi.
"Sejak saya diberi kesempatan jadi presenter, saya dipercaya jadi bagian dari Kompas Sport, program ini, terlebih Kompas Sport Pagi, tempat saya belajar," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, betapa besar rasa terima kasihnya kepada tim yang telah menerimanya dengan hangat, dan betapa sulit baginya untuk melepas program yang telah menjadi bagian dari hidupnya.
"Meski banyak kurangnya, saya amat diterima dengan baik di sini. Ketika mesti berakhir, berat hati saya melepaskannya," terangnya.
Meski Kompas Sport Pagi harus berakhir, Githa menegaskan, program olahraga di Kompas TV tetap berjalan.