Wapres Gibran Pastikan AI dan Coding Bakal Masuk Kurikulum Sekolah

Sabtu 03 Mei 2025, 17:35 WIB
Wapres Gibran pastikan materi AI dan coding bakal masuk kurikulum sekolah demi mempersiapkan generasi muda utuk menghadapi kemajuan teknologi. (Sumber: Tangkap layar YouTube/Gibran Rakabuming)

Wapres Gibran pastikan materi AI dan coding bakal masuk kurikulum sekolah demi mempersiapkan generasi muda utuk menghadapi kemajuan teknologi. (Sumber: Tangkap layar YouTube/Gibran Rakabuming)

POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka memastikan bahwa kurikulum sekolah akan ditambang dengan materi coding dan AI.

Hal ini bertujuan untuk menghadapi kemajuan teknologi di era digital ini.

Sebelumnya, Gibran mengatakan bahwa bahwa sejumlah negara telah lebih dulu mempersiapkan generasi mudanya dalam menghadapi era digital.

Baca Juga: Dipecat dari Kader PDIP, Wapres Gibran : Saya Fokus Membantu Presiden!

Sehingga, lanjutnya, Indonesia pun tidak boleh tertinggal untuk menghadapi hal tersbeut.

Dengan demikian, ia menegaskan akan melakukan langkah intervensi kepada sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA dan SMK juga pesantren.

“Saya juga bertekad untuk melakukan langkah-langkah intervensi kepada semua sekolah di Indonesia, sekolah dasar, sekolah menengah, SMP, SMA, semua sekolah yang dibina oleh pesantren.

Dengan teknologi, kita akan masuk ke semua sekolah,” kata Wapres Gibran.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Stafsus Wapres Gibran, Ini Sosok Tina Talisa yang Pernah Menjadi Pembawa Acara

Salah satu langkah konkret yang akan diimplementasikan tahun ini adalah memasukkan materi terkait coding dan Artificial Intelligence (AI) ke dalam kurikulum SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Untuk SMK, kurikulum akan disesuaikan dengan kebutuhan industri agar lulusan memiliki daya saing di pasar kerja.

“Materi coding dan AI akan diberikan ke semua jenjang. Khusus SMK, materinya akan diselaraskan dengan kebutuhan industri,” jelas Gibran dalam kanal YouTube resminya, dikutip poskota.co.id pada Sabtu, 2 Mei 2025.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk mendukung langkah besar ini, pemerintah tengah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, mulai dari regulasi, kurikulum, pelatihan guru, hingga pemetaan kebutuhan di lapangan.

Program ini ditargetkan diterapkan pertama kali di sekitar 16.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, ia juga membeberkan tujuan bagi generasi muda Indonesia terkait langkahnya tersebut.

“Kita ingin anak-anak Indonesia punya kemampuan analitis, berpikir kritis, kreatif, dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Selain itu, mereka juga harus paham bagaimana menyikapi gempuran teknologi, menjaga nilai-nilai budaya, dan mengetahui rambu-rambu penggunaannya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tanggung jawab terhadap teknologi bukan hanya terkait keahlian, tetapi juga menyangkut etika dan kepedulian terhadap lingkungan sosial.

Berita Terkait

News Update