Alasan Hercules dan Gatot Nurmantyo bertengkar, mulai dari isu Gibran hingga tuduhan premanisme. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube/Hersubeno Point)

Nasional

Viral! Kronologi Lengkap Kasus Perseteruan Hercules dengan Gatot Nurmantyo soal Pencopotan Gibran

Sabtu 03 Mei 2025, 10:00 WIB

POSKOTA.CO.ID - Hercules Rozario Marshal, Ketua Ormas GRIB Jaya (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu), dan Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, terlibat dalam polemik yang memicu perdebatan publik. Perseteruan ini bukan sekadar konflik pribadi, melainkan diwarnai nuansa politik yang cukup kental.

Akar masalahnya bermula dari desakan 300 purnawirawan TNI yang menuntut pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden.

Hercules, sebagai pendukung setia Gibran dan Jokowi, langsung merespons dengan tuduhan adanya upaya kudeta terselubung. Pernyataannya yang kontroversial, termasuk penghinaan terhadap Letjen (Purn) Sutiyoso, memantik reaksi keras dari Gatot Nurmantyo.

Ketegangan antara kedua pihak semakin memanas setelah Gatot menyebut Hercules sebagai "preman yang kurang ajar". Hercules pun membalas dengan menolak meminta maaf kepada Gatot, meski telah meminta maaf kepada Sutiyoso.

Baca Juga: Siapa 6 Jenderal TNI yang Batal Dimutasi Selain Letjen Kunto Arief Wibowo?

Konflik ini tidak hanya menyedot perhatian publik, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar, apakah ini sekadar adu pengaruh, atau ada agenda politik yang lebih besar di baliknya?

Akar Masalah

Perselisihan ini berawal dari desakan 300 purnawirawan TNI, termasuk Jenderal (Purn) Try Sutrisno (mantan Wapres era Soeharto), agar Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatan Wakil Presiden.

Forum tersebut digelar pada 17 April 2025 di Jakarta Utara, dengan alasan bahwa Gibran dinilai tidak memenuhi syarat kepemimpinan nasional.

Hercules, yang dikenal sebagai pendukung setia Jokowi dan Gibran, langsung merespons dengan keras. Dalam pernyataannya pada 30 April 2025, ia menuduh ada upaya kudeta terselubung di balik gerakan para purnawirawan tersebut.

Tak hanya itu, ia juga melontarkan kata-kata pedas kepada Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta, dengan menyebutnya "mulutnya sudah bau tanah" dan menyuruhnya "berdoa karena sebentar lagi dipanggil Allah SWT".

Pernyataan Hercules ini langsung menjadi viral dan memantik reaksi dari berbagai kalangan, terutama dari Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: inI Alasan Letjen Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi

Gatot Nurmantyo Meledak: "Hercules Kurang Ajar!"

Mantan Panglima TNI itu tidak tinggal diam. Berdasarkan keterangannya dalam unggahan channel YouTube Hersubeno Point (1 Mei 2025), Gatot menyebut Hercules sebagai "orang kurang ajar, tidak tahu diri, dan preman yang berlindung di balik ormas".

"Dia merasa dirinya paling hebat, padahal hanya preman yang memanfaatkan situasi politik," tegas Gatot.

Ia juga mengecam keras penghinaan Hercules terhadap Sutiyoso, yang merupakan senior di lingkungan TNI. Gatot menegaskan bahwa para purnawirawan memiliki hak menyampaikan pendapat, dan tuduhan kudeta dari Hercules adalah fitnah yang tidak berdasar.

Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso, Tapi Tetap Melawan Gatot

Di tengah tekanan publik, Hercules akhirnya meminta maaf kepada Sutiyoso dan keluarga pada 2 Mei 2025. Namun, ia menolak meminta maaf kepada Gatot Nurmantyo, bahkan balik menyerang dengan menyatakan:

"Saya tidak takut dan tidak menghargai Gatot. Dia yang harus berhenti mengganggu saya."

Hercules juga membela diri dengan mengklaim dirinya "punya salah tapi siap memperbaiki diri", sambil mengungkit kegiatan amalnya, seperti menyantuni anak yatim dan memberangkatkan orang umrah.

Baca Juga: Polisi Bongkar Invetasi Bodong Rp18,3 Miliar, Satgas Pasti Ungkap Ini

Pertarungan Pengaruh atau Isu yang Sengaja Dibesar-besarkan?

Beberapa pengamat politik melihat konflik ini sebagai bagian dari dinamika politik pasca-pemilu 2024, di mana kubu pendukung Gibran-Prabowo berhadapan dengan kelompok yang masih skeptis terhadap legitimasi Gibran.

Tuduhan Hercules tentang kudeta dinilai berlebihan, tetapi berhasil menarik perhatian publik. Gatot, sebagai mantan petinggi militer, tidak ingin reputasi TNI diinjak-injak oleh figur seperti Hercules.

Hercules mungkin sengaja memanaskan situasi untuk menunjukkan loyalitasnya pada Gibran dan Jokowi.

Perseteruan ini berpotensi mengganggu stabilitas politik, terutama jika terus dibiarkan memanas. Prabowo Subianto, sebagai presiden terpilih, diharapkan bisa mendinginkan situasi sebelum konflik merembet ke isu yang lebih luas.

Sementara itu, publik menunggu apakah akan ada upaya mediasi dari pihak ketiga atau apakah Hercules dan Gatot akan terus berpolemik di media.

Tags:
pencopotan Gibranmantan Panglima TNIGatot NurmantyoOrmas GRIBKetua Ormas GRIBGRIBHercules

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor