JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dampak penggusuran SMK PGRI 24 Jakarta masih dirasakan hingga kini.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) belum berjalan normal, sementara gedung baru di Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, masih dalam tahap perbaikan.
Dari pantauan Poskota bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), kondisi gedung baru terlihat belum siap.
Meja, kursi, buku, hingga lemari belum tertata. Sekolah pun memutuskan tidak menggelar upacara dan perayaan Hardiknas.
Baca Juga: Disdik Pastikan SMK PGRI 24 Jakarta Mulai Belajar di Lokasi Baru 1 Mei
“Kita tidak bisa buat upacara dan perayaan karena keadaan belum mendukung. Anak-anak kita liburkan. Relokasi juga sempat tertunda karena kita harus melakukan rapat dan persiapan untuk kelulusan kelas XII,” ujar Pasca, Kepala Sekolah SMK PGRI 24 Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
Siti Komaria, pengurus sarana dan prasarana, menyebut gedung baru belum layak dipakai karena barang-barang milik sekolah sebelumnya belum dipindahkan.
“Barang-barang di luar bukan punya kita semua, masih ada barang dari sekolah lain yang sebelumnya di sini. Kayak sekolah Taman Sakti itu barangnya masih banyak di sini,” ujar Siti.
Baca Juga: Masalah Lahan di SMK PGRI 24 Jakarta Ganggu Siswa Belajar, Pramono: Saya Akan Pelajari
Tak hanya kehilangan tempat belajar, SMK PGRI 24 Jakarta juga terus dibebani tagihan oleh Yayasan Annida Al Islamy.
“Kami masih dijadikan sandera. Kami sudah menuruti tagihan yang dibebankan dan kami selesaikan sesuai surat. Namun pihak yayasan malah meminta hal-hal lainnya yang tidak menjadi tanggung jawab kami,” katanya.