POSKOTA.CO.ID - Saat Anda mengajukan pinjaman daring, penyedia layanan perlu memastikan bahwa Anda adalah orang yang benar-benar mengajukan pinjaman tersebut.
KTP, sebagai dokumen identitas resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, menjadi alat utama untuk memverifikasi identitas Anda.
Informasi seperti nama lengkap, nomor identitas, tanggal lahir, dan alamat pada KTP membantu penyedia pinjaman memastikan bahwa data yang Anda berikan sesuai dengan identitas asli Anda.
Langkah ini penting untuk mencegah penipuan, seperti pengajuan pinjaman atas nama orang lain atau penggunaan identitas palsu.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Tanda Pinjol Tanpa DC Lapangan yang Bisa Menjebak Kamu
Menilai Kelayakan Kredit melalui Data KTP
Selain untuk verifikasi identitas, data KTP juga digunakan sebagai bagian dari proses penilaian kelayakan kredit.
Informasi pada KTP, seperti alamat dan usia, dapat memberikan gambaran awal tentang profil peminjam.
Misalnya, penyedia pinjaman mungkin memeriksa apakah Anda berada di wilayah layanan mereka atau apakah Anda memenuhi batas usia minimum untuk mengajukan pinjaman.
Dalam beberapa kasus, data KTP juga dapat dihubungkan dengan informasi lain, seperti riwayat kredit atau catatan keuangan, untuk mengevaluasi kemampuan Anda dalam membayar kembali pinjaman.
Meskipun KTP saja tidak cukup untuk menentukan skor kredit, data ini menjadi langkah awal dalam membangun profil keuangan Anda.
Penyedia pinjaman daring sering kali menggabungkan informasi dari KTP dengan data lain, seperti slip gaji, mutasi rekening, atau informasi dari biro kredit, untuk membuat keputusan yang lebih akurat.
Proses ini memungkinkan mereka untuk menawarkan pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda, sekaligus mengurangi risiko gagal bayar.
Baca Juga: Hati-Hati! 5 Risiko Saat Menggunakan Pinjol Ilegal yang Wajib Diwaspadai
Keamanan Data KTP dalam Sistem Pinjaman Daring
Permintaan data KTP sering kali memicu kekhawatiran tentang keamanan informasi pribadi. Bagaimana jika data Anda disalahgunakan atau bocor? Kekhawatiran ini wajar, mengingat maraknya kasus penyalahgunaan data di era digital.
Namun, penyedia pinjaman daring yang terpercaya biasanya menerapkan langkah-langkah keamanan ketat untuk melindungi data Anda.
Mereka menggunakan teknologi enkripsi canggih untuk memastikan bahwa informasi yang Anda kirimkan melalui aplikasi atau situs web mereka tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

Selain itu, penyedia pinjaman yang teregulasi oleh OJK diwajibkan untuk mematuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang mulai berlaku di Indonesia.
Undang-undang ini mengatur bagaimana data pribadi, termasuk data KTP, harus disimpan, diproses, dan dilindungi.
Penyedia layanan yang tidak mematuhi aturan ini dapat dikenakan sanksi berat, sehingga mereka memiliki insentif kuat untuk menjaga keamanan data Anda.
Namun, tanggung jawab keamanan data tidak hanya berada di tangan penyedia pinjaman. Anda sebagai pengguna juga perlu berhati-hati.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Cara Hadapi Dc Pinjol Ilegal dengan Mudah, Simak Informasi Selengkapnya
Mengapa Data KTP Diminta Sebelum Pengajuan Disetujui?
Banyak calon peminjam bertanya-tanya mengapa data KTP harus diserahkan bahkan sebelum pinjaman disetujui.
Alasan utamanya adalah untuk mempercepat proses pengajuan. Dengan memverifikasi identitas Anda di awal, penyedia pinjaman dapat langsung memproses aplikasi Anda tanpa perlu meminta dokumen tambahan di kemudian hari.
Langkah ini juga membantu mereka menyaring pengajuan yang tidak memenuhi syarat, sehingga proses menjadi lebih efisien bagi kedua belah pihak.
Selain itu, meminta data KTP di awal juga merupakan bagian dari upaya untuk mencegah aktivitas ilegal, seperti pencucian uang atau pendanaan terorisme.
Dengan memastikan bahwa setiap pengajuan pinjaman berasal dari individu yang sah, penyedia pinjaman dapat menjaga integritas layanan mereka dan melindungi ekosistem keuangan dari aktivitas yang merugikan.