Apa Hubungan Ibu Tarwiyah dan Aura Cinta? Ternyata Terungkap di Tengah Aksi Protes ke Dedi Mulyadi

Selasa 29 Apr 2025, 08:27 WIB
Aura Cinta saat melakukan protes terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam sebuah acara terbuka di Bekasi. (Sumber: Youtube/KDM)

Aura Cinta saat melakukan protes terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam sebuah acara terbuka di Bekasi. (Sumber: Youtube/KDM)

"Anda teriak-teriak nggak punya uang untuk ngontrak, tapi di sisi lain memaksakan kehendak agar wisuda tetap ada," ujar Dedi Mulyadi dalam potongan video TikTok yang viral.

Pernyataan ini memicu gelombang reaksi di media sosial, dengan banyak pihak menilai bahwa Dedi Mulyadi hanya ingin mengurangi beban ekonomi masyarakat dengan menghapus wisuda, yang selama ini dinilai memberatkan keuangan orang tua murid.

Reaksi Netizen: Pro dan Kontra

Setelah video tersebut viral, respons netizen pun terbagi. Sebagian besar netizen menilai bahwa Aura Cinta kurang memahami realitas ekonomi yang dihadapi sebagian besar keluarga di Indonesia, terutama terkait biaya penyelenggaraan wisuda.

Beberapa komentar di media sosial bahkan membandingkan Aura Cinta dengan sosok Bu Tarwiyah, yang sebelumnya sempat viral karena orasinya yang mengkritik pemerintah. Meski tidak ada hubungan langsung antara keduanya, netizen mengaitkan semangat kritis Aura dengan aksi Bu Tarwiyah.

Beberapa komentar yang sempat ramai antara lain:

  • "Ini bocah blom ngerasain susahnya cari duit," tulis akun @Bang_Azhari.
  • "Calon generasi penerus ibu tarwiyah," kata akun @SudiYanto.
  • "Kalau udah gede pasti jadi tarwiyah," sindir akun @ashar0207cpr.

Sementara itu, sebagian netizen lainnya mengapresiasi keberanian Aura dalam menyuarakan pendapat, mengingat tidak banyak remaja yang berani berdebat langsung dengan pejabat publik.

Biaya Wisuda: Isu Sosial yang Tak Pernah Usai

Kritik terhadap biaya wisuda bukanlah hal baru di Indonesia. Sejak bertahun-tahun, biaya acara kelulusan yang dianggap membebani orang tua murid dari berbagai jenjang pendidikan telah menjadi perdebatan.

Beberapa sekolah bahkan mematok biaya wisuda yang mencapai jutaan rupiah, mencakup biaya sewa tempat, toga, konsumsi, hingga dokumentasi. Hal ini tentu saja menjadi beban tersendiri bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam konteks ini, kebijakan penghapusan acara wisuda yang digagas oleh Gubernur Dedi Mulyadi sejatinya bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi tersebut.

Namun, dari sisi lain, momen wisuda dianggap penting secara emosional bagi siswa dan keluarganya sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka dalam menempuh pendidikan.

Baca Juga: Cara Blokir Iklan yang Mengganggu di Google Chrome Hp Android

Generasi Muda dan Hak Bersuara

Aksi Aura Cinta juga membuka diskusi yang lebih luas tentang pentingnya ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan pendapat. Dalam era digital saat ini, suara anak muda semakin kuat, terutama melalui platform media sosial.

Berita Terkait

News Update