Fans Seringai Ungkap Pengalaman Nonton di Jepang Sebelum Ricky Siahaan Wafat

Minggu 20 Apr 2025, 13:37 WIB
Ricky meninggal dunia secara mendadak setelah menyelesaikan set penutupan tur konser Seringai di Tokyo, Jepang. (Sumber: Instagram)

Ricky meninggal dunia secara mendadak setelah menyelesaikan set penutupan tur konser Seringai di Tokyo, Jepang. (Sumber: Instagram)

POSKOTA.CO.ID - Ricky Siahaan, gitaris utama dari band rock/metal legendaris Indonesia, Seringai, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu malam, 19 April 2025. Peristiwa tersebut terjadi usai dirinya tampil bersama rekan-rekan bandnya dalam sebuah festival musik di Tokyo, Jepang.

Kepergian Ricky tidak hanya mengguncang dunia musik keras di tanah air, tetapi juga menyisakan duka mendalam di kalangan penggemar dan pelaku industri musik.

Band Seringai menyampaikan kabar duka ini melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, @seringai_official. Dalam pernyataan yang singkat namun penuh makna, mereka menulis:

“Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang.

Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal.”

Kalimat tersebut menjadi pernyataan resmi pertama yang mengonfirmasi wafatnya Ricky Siahaan kepada publik. Unggahan tersebut disertai dengan foto monokrom Ricky di atas panggung suatu simbol pengabdian hingga akhir hayat kepada panggilan jiwanya di dunia musik.

Baca Juga: Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2 Tahun 2024 Diumumkan, Ini Jadwal dan Syaratnya

Penampilan Terakhir di Gekiko Fest Tokyo

Penampilan terakhir Ricky berlangsung di ajang Gekiko Fest 2025 yang dihelat di Wildside Tokyo, salah satu venue bawah tanah yang populer di kalangan penggemar musik underground.

Ricky tampil bersama formasi tetap Seringai yakni Arian Arifin (vokal), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bass). Mereka dijadwalkan naik panggung pukul 19.05 hingga 19.35 waktu setempat.

Menurut laporan langsung dari seorang penggemar asal Indonesia, Bagas Saputra (27), yang hadir di lokasi acara, tidak ada tanda-tanda mencurigakan selama penampilan Ricky.

“Kalau pas selama konser itu aman ya. Dari awal sampai akhir itu aman,” ujar Bagas saat dihubungi secara daring pada Minggu, 20 April 2025.

Hal ini menunjukkan bahwa Ricky tampak dalam kondisi baik dan tetap energik dalam memainkan gitar meski telah melewati beberapa rangkaian tur sebelumnya. Namun, tragedi justru terjadi beberapa saat setelah Seringai turun panggung.

Detik-Detik Ricky Siahaan Dilarikan ke Rumah Sakit

Selesai menikmati penampilan Seringai, Bagas dan sejumlah penonton lain meninggalkan venue karena udara di dalam cukup pengap.

Namun, tak lama setelah tiba di luar, Bagas dikejutkan oleh kehadiran ambulans dan sejumlah petugas kepolisian Jepang.

“Terus dievakuasi lah. Itu kan dievakuasi sampai sekitar setengah jam atau satu jam itu di-pumping di bawah dan lain-lain,” jelas Bagas, menggambarkan bagaimana tim medis mencoba memberikan pertolongan pertama kepada Ricky di ruang bawah tanah tempat konser berlangsung.

Upaya penyelamatan dilakukan cukup lama sebelum akhirnya Ricky dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa sang gitaris tidak dapat diselamatkan.

Dampak Langsung terhadap Gekiko Fest

Tragedi ini berdampak langsung pada penyelenggaraan festival tersebut. Tiga band yang dijadwalkan tampil setelah Seringai, yakni KANDARIVAS, DEATH SIDE, dan band grindcore asal Italia, Cripple Bastards, harus membatalkan penampilannya. Suasana menjadi muram, para penonton memilih meninggalkan lokasi dalam diam.

Keputusan pembatalan tersebut diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap Ricky Siahaan, sekaligus mempertimbangkan kondisi emosional semua pihak yang terlibat, baik penonton, penyelenggara, maupun sesama musisi.

Proses Pemulangan Jenazah ke Indonesia

Saat ini, proses pemulangan jenazah Ricky Siahaan ke Indonesia tengah berlangsung. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar di Tokyo dilaporkan turut membantu segala administrasi yang diperlukan agar jenazah bisa tiba dengan selamat ke tanah air.

Pihak keluarga belum memberikan pernyataan resmi terkait tempat dan waktu pemakaman, namun banyak pihak meyakini prosesi perpisahan dengan Ricky akan berlangsung terbuka dan penuh penghormatan.

Warisan Musik dan Dedikasi Ricky Siahaan

Ricky Siahaan dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan musik keras di Indonesia. Bersama Seringai yang ia dirikan pada 2002, Ricky berkontribusi dalam membentuk karakter musik rock Indonesia yang otentik, energik, dan sarat kritik sosial.

Melalui album seperti Serigala Militia (2007), Taring (2012), dan Seperti Api (2018), Ricky bukan hanya memainkan gitar, tetapi juga menjadi penyambung suara bagi generasi muda yang resah dan berani menyuarakan pendapat.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam gerakan sosial, termasuk kampanye lingkungan dan anti korupsi.

Kiprahnya tidak hanya di atas panggung, tetapi juga dalam pengembangan manajemen musik independen di Indonesia.

Ia kerap menjadi pembicara di seminar, forum, dan workshop musik, membagikan pengalaman kepada generasi muda yang ingin meniti karier di dunia musik.

Baca Juga: Motif Sadis Pelaku Mutilasi Wanita Muda di Serang Terungkap, Begini Pengakuannya

Reaksi Publik dan Komunitas Musik

Sejak kabar duka ini tersebar, media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa dari berbagai pihak. Sejumlah musisi, tokoh publik, jurnalis musik, hingga penggemar dari seluruh penjuru Indonesia menyampaikan kesedihan dan kenangan bersama Ricky.

“Ricky bukan hanya gitaris hebat, tapi juga manusia dengan integritas tinggi. Dunia musik Indonesia kehilangan salah satu pejuangnya,” tulis Jason Ranti dalam akun Instagram pribadinya.

Sementara itu, rekan satu band, Arian Arifin, dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa kehilangan Ricky adalah kehilangan separuh jiwa Seringai.

Ia menambahkan, meski berat, warisan yang ditinggalkan Ricky akan terus mereka jaga dan perjuangkan.

Kepergian Ricky Siahaan secara mendadak menjadi pengingat bahwa panggung musik bukan hanya tempat hiburan, melainkan arena dedikasi total dari para pelakunya.

Ricky adalah bukti bahwa seorang musisi sejati akan terus memainkan nada-nada perjuangan hingga napas terakhir.

Kini, panggung akan terasa berbeda tanpa Ricky. Namun, musik dan pengaruhnya akan terus hidup melalui karya-karyanya yang abadi. Generasi muda akan terus belajar dari integritas dan semangatnya.

Selamat jalan, Ricky. Gitar dan panggungmu mungkin telah diam, tapi gaungnya akan tetap bergema di hati semua penikmat musik keras Indonesia.

Jika kamu ingin artikel ini diubah menjadi infografis atau thread media sosial untuk mengenang Ricky Siahaan, beri tahu saja. Saya siap bantu.

Berita Terkait

News Update