Cara Membuat Catatan Keuangan Usaha untuk Proses Pengajuan KUR BRI 2025

Minggu 23 Feb 2025, 16:30 WIB
Tips membuat catatan keuangan untuk proses pengajuan KUR BRI 2025. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

Tips membuat catatan keuangan untuk proses pengajuan KUR BRI 2025. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

POSKOTA.CO.ID – Di sini Anda akan belajar bagaimana cara membuat catatan keuangan yang baik dan benar sebagai salah persyaratan pengajuan KUR BRI 2025.

Perlu Anda ketahui bahwa mencatatat keuangan bisnis bukan sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran. Jika dilakukan dengan benar, keuangan yang sehat bisa membantu bisnis berkembang lebih cepat dan menghindari kebangkrutan.

Sayangnya, banyak pengusaha pemula yang masih mencampuradukkan keuangan pribadi dan bisnis, sehingga sulit mengetahui kondisi keuangan usaha yang sebenarnya sehingga bisa menjadi kendala dalam mengajukan KUR BRI 2025.

Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas langkah-langkah penting dalam mengatur keuangan bisnis agar lebih rapi, terstruktur, dan menguntungkan.

Baca Juga: Cek Angsuran KUR Pegadaian Rp1.000.000-Rp10.000.000, Margin Cuma 0,14 Persen Cocok Buat UMKM Baru

Pisahkan Rekening Bisnis dan Pribadi

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan pemilik bisnis adalah menggunakan satu rekening untuk segala keperluan.

Hal ini membuat arus kas sulit dipantau dan bisa mengakibatkan penggunaan uang bisnis untuk kebutuhan pribadi.

Solusi:

  • Buat rekening khusus untuk bisnis.
  • Gunakan rekening bisnis untuk menerima pembayaran, membayar karyawan, restock barang, dan keperluan operasional lainnya.
  • Rekening pribadi hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, seperti belanja atau tabungan keluarga.
  • Dengan pemisahan ini, Anda bisa lebih mudah melihat arus kas bisnis secara transparan.

Baca Juga: Cek Cicilan KUR BCA Rp10.000.000-Rp50.000.000, Ajukan Mudah Lengkapi Syarat Ini

Catat Semua Transaksi Keuangan

Setiap uang masuk dan keluar harus dicatat dengan jelas, agar Anda tahu ke mana uang bisnis digunakan.

Banyak pemilik usaha mengabaikan pencatatan ini, sehingga sering kali kehabisan uang tanpa tahu penyebabnya.

Cara mencatat transaksi:

  • Gunakan Excel sebagai metode pencatatan gratis.
  • Jika ingin lebih profesional, gunakan software akuntansi seperti Jurnal atau Accurate.
  • Pastikan setiap transaksi dicatat secara harian atau mingguan agar tidak ada yang terlewat.
  • Dengan pencatatan yang rapi, Anda bisa melihat keuangan bisnis secara real-time dan menganalisis ke mana uang Anda mengalir.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Plafon Rp10-100 Juta, Ini Rincian dan Cara Pengajuannya

Kategorikan Transaksi Bisnis dengan Benar

Membagi transaksi ke dalam kategori yang jelas akan memudahkan Anda dalam menganalisis keuangan bisnis. Secara umum, ada empat kategori utama dalam transaksi bisnis:

  • HPP (Harga Pokok Penjualan): Biaya yang langsung berkaitan dengan produksi barang atau jasa (misalnya bahan baku, ongkos produksi).
  • Biaya Operasional: Biaya tetap yang harus dikeluarkan meskipun tidak ada penjualan (misalnya sewa tempat, gaji karyawan, listrik, internet).
  • Capex (Capital Expenditure): Pengeluaran untuk membeli aset jangka panjang seperti mesin, kendaraan, atau properti.
  • Financing: Pendanaan bisnis seperti pinjaman, cicilan, atau modal tambahan dari investor.

Dengan pembagian ini, Anda bisa mengetahui mana pengeluaran utama yang harus dikontrol agar bisnis tetap sehat.

Baca Juga: Dokumen Legalitas Usaha yang Perlu Dipersiapkan dalam Pengajuan KUR BSI 2025, Cek Selengkapnya

Hitung Profit dengan Laporan Laba Rugi

Mengetahui apakah bisnis untung atau rugi sangat penting. Cara mudahnya adalah dengan membuat laporan laba rugi sederhana:

  • Laba Kotor = Total Penjualan - HPP
  • Laba Bersih = Laba Kotor - Biaya Operasional

Jika laba bersih positif, bisnis Anda untung. Jika negatif, berarti ada pengeluaran yang perlu dievaluasi.

Capex dan Financing tidak masuk dalam laporan laba rugi, tetapi dimasukkan dalam laporan arus kas (cash flow). Dengan cara ini, Anda bisa memastikan keuangan bisnis berjalan dengan baik.

Baca Juga: Cara Mudah Ajukan Pinjaman KUR BRI 2025 via Online, Catat Syaratnya!

Bagaimana Cara Owner Mendapatkan Uang?

Sebagai pemilik bisnis, ada dua cara utama untuk mendapatkan uang dari bisnis yang Anda jalankan:

  • Gaji Owner: Jika Anda aktif mengelola bisnis, Anda berhak mendapatkan gaji seperti karyawan lainnya. Besarannya bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan bisnis, tetapi harus dicatat sebagai biaya operasional.
  • Profit Sharing (Dividen): Jika bisnis memiliki keuntungan bersih, Anda bisa mengambil bagian dari keuntungan tersebut. Pembagiannya bisa berdasarkan persentase kepemilikan atau kesepakatan bersama dengan pemilik bisnis lainnya.

Dengan mekanisme ini, Anda bisa mendapatkan penghasilan dari bisnis secara teratur tanpa mengganggu arus kas perusahaan.

Baca Juga: Mudah dan Cepat! Begini Cara Daftar KUR BTN 2025 untuk Pinjam Modal Usaha Langsung Cair

Alur Keuangan yang Ideal untuk Bisnis

Agar keuangan bisnis lebih rapi dan tidak tercampur dengan keuangan pribadi, ikuti alur berikut:

  • Pisahkan rekening bisnis dan pribadi.
  • Catat setiap transaksi masuk dan keluar.
  • Kategorikan transaksi agar lebih mudah dianalisis.
  • Hitung profit dengan laporan laba rugi.
  • Tentukan gaji owner dan pembagian profit sharing.
  • Transfer keuntungan ke rekening pribadi untuk penggunaan pribadi.

Dengan sistem ini, keuangan bisnis akan lebih sehat, mudah dipantau, dan memudahkan pengambilan keputusan keuangan.

Baca Juga: Syarat Mudah dan Pinjaman Besar, Begini Cara Ajukan KUR Mandiri 2025

Mengelola keuangan bisnis dengan baik adalah kunci agar usaha tetap berkembang dan tidak mengalami kebangkrutan.

Dengan memisahkan rekening, mencatat transaksi, mengkategorikan pengeluaran, serta menghitung profit dengan benar, Anda bisa dengan percaya diri dalam mengajukan KUR BRI 2025. Semoga artikel ini bermanfaat.

Berita Terkait

News Update