Nikita Mirzani Resmi Menjadi Tersangka atas Dugaan Pemerasan, Simak Kronologinya

Kamis 20 Feb 2025, 19:49 WIB
Nikita Mirzani akhirnya damai dengan loli setelah lama berseteru. (Sumber: Instagram/@nikitamirzanimawardi_172)

Nikita Mirzani akhirnya damai dengan loli setelah lama berseteru. (Sumber: Instagram/@nikitamirzanimawardi_172)

POSKOTA.CO.ID - Selebriti kontroversial Nikita Mirzani kembali menghadapi kasus hukum setelah Reza Gladys melaporkannya atas dugaan pemerasan dan pencucian uang.

Kasus ini mencuat setelah Gladys mengklaim mengalami kerugian hingga Rp4 miliar akibat transaksi dengan pihak yang dikaitkan dengan Nikita.

Menurut laporan, pada 14 November 2024, Reza Gladys melakukan transfer sebesar Rp2 miliar ke sebuah rekening atas arahan Nikita Mirzani.

Keesokan harinya, Gladys kembali memberikan uang tunai dengan jumlah yang sama kepada seseorang yang dipercayakan Nikita.

Baca Juga: Nikita Mirzani dan Asisten Jadi Tersangka Pemerasan, Terancam 20 Tahun Penjara

Uang tersebut diklaim sebagai 'uang silaturahmi' agar Gladys bisa bertemu langsung dengan Nikita.

Namun, Nikita Mirzani membantah keras tuduhan pemerasan tersebut. Ia justru menuduh Reza Gladys telah melakukan suap dengan harapan mendapatkan ulasan positif terkait produk skincare miliknya.

Menurut Nikita, Gladys justru yang berusaha mencari cara agar dirinya memberikan testimoni positif terkait produk tersebut setelah mendapat ulasan negatif dari seorang dokter di media sosial.

Tidak Ada Pemerasan, Hanya Uang Silaturahmi?

Dalam siaran langsungnya, Nikita Mirzani mengungkapkan bahwa dirinya memang menerima uang dari Reza Gladys, tetapi bukan dalam konteks pemerasan, Ia menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam pemberian uang tersebut.

“Kalau memang saya meres (memeras), mana buktinya saya meminta uang secara paksa? Justru dia sendiri yang berusaha mendekati saya,” ungkap Nikita.

Nikita juga mengungkapkan bahwa Gladys sempat memohon agar bisa bertemu dengannya dengan harapan produk skincare miliknya dapat kembali laris di pasaran.

Produk tersebut dikabarkan mengalami penurunan penjualan setelah mendapatkan review buruk terkait klaim berlebihan yang dibuat oleh brand tersebut.


Berita Terkait


News Update