POSKOTA.CO.ID - Penyebab kebakaran yang menghanguskan enam rumah dan dua kapal nelayan di Jalan Cakung Drainase, RT 011 RW 06, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu dini hari, 1 Januari 2025, adalah pemasangan alat Flare Parasut Merah SOS.
Kebakaran ini diperburuk oleh keterlambatan kedatangan petugas pemadam.
Ketua RW 06, H. Jarwo, menjelaskan bahwa mesin pompa air dari Damkar yang berada hanya 10 meter dari lokasi kejadian sudah rusak dan tidak berfungsi selama satu tahun.
"Ada rumah pompa mesin air dari Damkar d lokasi kejadian hanya berjarak 10 meter dari lokasi kejadian tapi rusak sudah ada 1 tahun tidak berfungsi," ujar H. Jarwo pada Poskota di balai warga RW 06 yang juga digunakan sebagai posko pengungsian korban kebakaran, Rabu siang, 1 Januari 2025.
Baca Juga: Cerita Kakek 13 Cucu yang Selamat dari Kebakaran di Cilincing Jakarta Utara
Menurut Jarwo, kebakaran berawal dari pesta kembang api dan petasan yang dipasang warga untuk menyambut pergantian malam Tahun Baru 2025.
Sumber api berasal dari petasan jenis flare parasut merah SOS yang dipergunakan untuk memberi tanda SOS, yang jatuh dan mengenai plafon bengkel milik Zulkipli.
Api cepat membesar karena banyaknya benda mudah terbakar, kemudian merembet ke rumah lainnya, termasuk dua kapal nelayan.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 00.15 WIB, setelah perayaan Tahun Baru, sementara petugas Damkar tiba di lokasi pukul 01.00 WIB.
"Kami merasa kecewa karena petugas Damkar Jakarta Utara datang terlambat saat api sudah mulai padam dibantu warga dengan alat seadanya," ungkap Jarwo.
Dalam hitungan menit, api yang bermula dari bengkel Zulkipli merembet ke bangunan lainnya, termasuk rumah milik Jaenal (51), salon milik Zurniati (45), dan kapal nelayan milik Mandek dan Tano yang sedang pulang kampung ke Indramayu, Jawa Barat.