Pada musim hujan, durasi paparan sinar matahari cenderung lebih sedikit. Sinar ultraviolet (UV) dari matahari diketahui memiliki kemampuan untuk membunuh virus di udara.
Kekurangan paparan sinar matahari dapat menurunkan produksi vitamin D dalam tubuh, yang memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
Penurunan kadar vitamin D dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu.
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan, termasuk flu.
5. Siklus Hidup Virus yang Berbeda pada Suhu Dingin
Virus influenza memiliki siklus hidup yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Pada suhu yang lebih dingin, virus influenza dapat memperbanyak diri lebih efisien.
Dalam kondisi suhu rendah dan kelembapan tinggi, virus ini dapat dengan mudah berkembang biak dan menular antar individu.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menunjukkan bahwa virus influenza dapat lebih cepat menular dan lebih tahan lama dalam suhu dingin, menjelaskan mengapa infeksi ini lebih sering terjadi pada musim hujan atau musim dingin.
6. Perilaku Menutup Diri dan Penurunan Aktivitas Fisik
Selama musim hujan, orang cenderung lebih sedikit beraktivitas fisik di luar ruangan, yang dapat menurunkan kekuatan fisik dan memperburuk daya tahan tubuh.
Berkurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan sistem limfatik, yang berfungsi untuk mendeteksi dan melawan patogen.