Pada awalnya mereka hanya saling mengantarkan argumentasi hingga terus meningkat dan menegang sampai berujung brutal.
Korban berinisial JSP, yang merupakan saksi dari paslon cabup dan cawabup nomor urut 2 ini dikepung oleh 5 orang yang sudah membawa senjata tajam berjenis celurit.
Korban yang pada saat itu tidak dapat melakukan apa-apa akhirnya terjatuh belum memiliki sejumlah bekas luka di sekujur tubuh.
Polisi Buru Semua Pelaku
Setelah mengetahui terjadinya peristiwa mengerikan tersebut, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Iya, perintah Kapolda dan beliau turun langsung," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto.
Ia mengatakan Bahwa saat ini pihak kepolisian telah membentuk sebuah tim khusus untuk menangani kasus tersebut.
Bersama dengan Polres Sampang, Polda Jatim melakukan penyelidikan secara mendalam pada lokasi tempat kejadian
Dirmanto juga mengatakan bahwa tim gabungan tersebut telah melakukan pemburuan terhadap seluruh pelaku yang saat ini masih buron.
"Penanganan dari Polres Simpang di-backup Dirkrimum Polda Jatim," tegasnya.
Ungkapan Cabup Slamet
Calon Bupati Slamet Junaidi mengungkapkan bahwa kasus ini diduga karena ia ingin mengunjungi Salah satu tokoh agama di wilayah Ketapang.
Ia mengatakan, di dalam perjalanan rombongannya dihadang oleh sejumlah warga yang menurutnya ada sekitar 100 orang lebih sembari membawa sajam berjenis celurit.
"Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang," ujar Slamet Junaidi.