Namun, pernyataan itu juga mengatakan bahwa Netanyahu telah menekankan perlunya memerangi Hizbullah, Hamas, dan Iran, dan tidak menyebutkan gencatan senjata.
Presiden Biden dan pemerintahannya telah berulang kali mencoba meredakan konflik yang meluas di Timur Tengah, di mana Israel memerangi Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Iran.
Namun, Netanyahu dan kelompok militan telah berulang kali menolak permintaan untuk lebih menahan diri dan mencapai gencatan senjata.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu dan Blinken membahas salah satu pertanyaan terbesar yang belum terjawab tentang konflik di Gaza: Bagaimana daerah kantong itu akan diatur setelah perang?
Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan bahwa Blinken juga menekankan perlunya Israel mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Dan memastikan bahwa bantuan tersebut menjangkau warga sipil di seluruh Gaza," kata Miller dalam keterangan resminya.
Beberapa jam sebelum kedatangan Blinken, Hizbullah melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Israel dekat Tel Aviv yang membuat penduduk mengungsi ke tempat perlindungan.
Serangan Hizbullah ke Israel tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan signifikan. Dan Serangan pesawat nirawak Hizbullah pada Sabtu menyebabkan kerusakan kecil pada rumah Netanyahu.
Terbaru, F.B.I. sedang menyelidiki kebocoran dokumen rahasia yang tampaknya menunjukkan rencana Israel untuk membalas Iran atas serangan rudal awal bulan ini, Selasa 22 Oktober 2024.
Aksi Israel serang Iran ini merupakan pembalasan yang banyak diantisipasi sejak serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
Israel telah meyakinkan pejabat AS bahwa mereka tidak akan menyerang lokasi produksi minyak atau pengayaan nuklir Iran, sehingga meredakan beberapa kekhawatiran.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.