Anggun pun memberikan imbalan yang dijanjikan dalam satu koper kepada dua orang itu.
Melihat isi uang yang sangat banyak, keduanya kaget karena Anggun memberikan bayaran yang begitu besar.
Dengan riang gembira, Anggun mengendarai mini bus itu untuk menyandera keluarga Wibowo ke sebuah gudang.
Ia mengatakan akan membawa Nuna beserta keluarganya menuju alam baka sebagai hadiah yang diberikan kepada Ghani.
Dipta pun tersadar dari pingsannya dan terkejut mendapati dirinya beserta anggota keluarga yang lain berada dalam sebuah gudang.
Nuna dan lainnya mulai tersadar. Anggun pun menyambut mereka dengan pistol di tangannya.
Ia menyebut akan menembak satu per satu keluarga Wibowo. Bahkan pistol itu dengan teganya Anggun layangkan ke arah Sava yang masih tak sadarkan diri.
Tanpa Anggun sadari, Dipta berhasil melepaskan ikatan di tangannya. Ia lalu diam-diam membantu Nuna mengurangi tali yang mengikat pergelangannya.
Setelah berhasil, tepat ketika Anggun lengah Dipta menyerang Anggun untuk mengambil pistol yang dipegangnya.
Akan tetapi, serangan Dipta kalah oleh tenaga besar Anggun. Anggun hampir akan mengarahkan pistol pada Dipta, namun berhasil dicegah oleh Nuna yang melayangkan papan tepat di pundak Anggun.
Seketika Anggun ambruk. Nuna dan Dipta buru-buru meyelamatkan yang lainnya.
Komandan Dipta beserta anggota yang lain serta Widia datang menyelamatkan mereka.
