Alosyius pun menyanggupi pembayaran dengan ia cicil sebanyak dua kali di pertengahan Desember 2023.
"Sama dia diiming-imingi beasiswa, beasiswa parsial katanya, jadinya cuma bayar 30 (juta)," jelas ia.
Kemudian untuk memastikan kembali, dirinya bertanya kepada admin penyedia, tentang berapa banyak peserta yang sudah masuk.
Jawabannya sudah puluhan orang, Aloysius yang kaget dengan jumlah itu lantas curiga. Sepemahan dirinya, warga Indonesian yang mengikuti program doktor itu sedikit.
Pada Februai 2024 lalu, terduga pelaku Bambang mengaku ditegur oleh pihak kampus Philipines Womens University (PWU) karena jumlah peserta sudah terlalu banyak.
Terduga pelaku kemudian mengarahkan para peserta ke kampus lain di Malaysia.
Ia dan peserta lain tak terima dengan jawaban itu dan langsung melayangkan komplain. Setidaknya ada 207 orang melakukan respon yang sama.
"Disitu lah kita mulai pada komplain, total ada 207 orang," tuturnya.
Teranyar, terduga pelaku memberi tahu bahwa uang yang terkumpul tersebut digunakan untuk menjalankan bisnis trading.
"Sampai akhirnya si pengelolanya pak Bambang ini bilang wah uangnya saya pakai untuk trading dan saya loss," keluh Aloysius.
Tak juga menemukan titik temu, terduga pelaku juga kesulitan mengembalikan uang, akhirnya Aloysius melaporkannya ke Polres Metro Bekasi Kota.
"Kita sih berharap uangnya kembali aja ya, tapi kan dari pengelola juga mulai susah dihubungi segala macam seperti itu," tutup Aloysius.