JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar mengatakan demonstrasi terkait perpanjangan jabatan Kepala Desa (Kades) menjadi sembilan tahun tak memiliki kaitan dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Hal itu ia tegaskan dalam acara Diskusi Publik 2Indos di Jakarta, Kamis (9/2/2023). Menurut Arvindo, permintaan perpanjangan masa jabatan Kades sangat berbeda dengan isu perpanjangan masa presiden.
"Saat ini kan banyak apa-apa dikatikan ke Jokowi, jadi Jokowi selalu terlihat negatif di mata publik padahal ia sendiri sudah berkali-kali menyatakan jika ada yang berbicara periode periode sama saja dengan menampar wajah Presiden atau mencari muka terhadap Presiden," kata Arvindo.
Arvindo melanjutkan, demo Kades yang terjadi beberapa waktu lalu harusnya dikaitkan dengan politikus PDIP Budiman Sujatmiko, yang saat ini juga digadang-gadangkan bakal menjadi calon presiden mewakili generasi emas kedua setelah Soekarno.
"Karena yang memperjuangkan UU Desa adalah Budiman, UU ini adalah janjinya saat mencalonkan diri menjadi anggota dewan, dan selanjutnya menjadi Pimpinan Pansus UU tersebut," paparnya.
Bagi Arvindo, mengaitkan antara masalah perpanjangan jabatan kepala desa dan jabatan presiden merupakan isu politik murahan.
Arvindo sendiri menilai masa jabatan presiden sudah diatur oleh undang-undang dan sebagai konstitusi, itu harus diikuti oleh siapapun termasuk presiden.
"Sekali lagi tidak ada hubungannya dengan perpanjangan masa jabatan maupun penambahan periode Presiden Jokowi," tegasnya.
Acara yang diselenggarakan oleh 2indos itu masih terkait dengan kesimpangsiuran isu jabatan presiden tiga periode yang masih menjadi polemik dua tahun lalu.
Arvindo menolak tegas gak tersebut karena Budiman Sudjatmiko dan para kades yang berdemonstrasi kemarin tak ada urusan untuk merubah aturan yang tertaut di konstitusi.(*)