Padahal dulu, lanjut dia, grup wayang golek di Purwakarta lumayan banyak. Jumlahnya lebih dari lima.
Grup wayang golek ini, tentunya lengkap, mulai dari sanggarnya ada, SDM-nya tersedia, gamelan dan wayangnya ada.
Lebih lanjut dia menyebutkan, untuk melindungi kesenian tradisional wayang golek dari kepunahan dilakukan sejumlah langkah.
Seperti, membentuk persatuan dalang Indonesia (Pepadi) Cabang Purwakarta.
Selanjutnya, membuat ajang pemilihan dalang muda. Tujuannya, untuk meregenerasi dalang.
Upaya jangka panjang lainnya, sambung dia, pihaknya ingin bekerjasama dengan pemerintahan desa supaya minimalnya setahun sekali desa bisa menampilkan pagelaran wayang golek.
"Misalkan, pada momentum HUT desa yang bersangkutan, hiburannya wajib wayang golek," tegasnya.
Tujuannya apa? Kata dia, untuk menstimuluskan masyarakat agar mau menyuguhkan hiburan wayang golek. Misalkan pada hajatan sunatan anaknya atau menikahkan anaknya.
"Dengan begitu, kesenian wayang golek akan bergairah lagi. Selain itu, anak-anak muda sekarang bisa mengenal seni tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu," pungkasnya.