Jakpro Tegaskan Pembangunan ITF Sunter Tugas dari Pemerintah, Bukan Sekedar Investasi

Selasa 20 Des 2022, 10:26 WIB
PT Jakpro menegaskan pembangunan ITF Sunter bukan sekadar investasi. (foto: poskota/aldi)

PT Jakpro menegaskan pembangunan ITF Sunter bukan sekadar investasi. (foto: poskota/aldi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (“Jakpro”) menegaskan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter bukan sekadar investasi tapi penugasan dari pemerintah.

ITF Sunter pun menjadi ITF pertama yang akan dibangun di Indonesia. Dengan demikian, pembangunan ITF itu sekaligus menjadi proyek strategis nasional (PSN) dalam bidang energi. 

Dasar hukumnya adalah Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Sampah, dimana DKI Jakarta termasuk dalam 12 (dua belas) Provinsi yang membangun fasilitas pengolahan sampah.

Proyek ITF Sunter ini akan dilakukan oleh anak usaha Jakpro yakni PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) bersama dengan pihak Konsorsium. Pembangunan ITF di Provinsi DKI Jakarta sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkelanjutan. Mengingat produksi sampah di Jakarta sangat tinggi, yaitu 7.000 hingga 8.000 ton per hari.

"Pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi yakni EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun," ujar Direktur Teknik & Pengembangan Jakpro, Adi Santoso dalam keterangannya di Jakarta dikutip, Selasa 20 Desember 2022.

Menimbang urgensi pengelolaan sampah di Jakarta serta manfaatnya untuk keberlanjutan kota yang lestari, Adi mengatakan, PT JSL dan Konsorsium berkomitmen menuntaskan amanah pembangunan ITF. Apalagi ITF Sunter sudah mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disepakati bersama oleh pihak Eksekutif maupun Legislatif.

Oleh karena itu, Adi mengajak kepada seluruh stakeholders untuk bersinergi menyukseskan pembangunan ITF Sunter yang sangat dibutuhkan oleh publik dan masyarakat Jakarta pada khususnya. Hal ini disebutkan pada kegiatan Focus Group Diskusi (FGD) yang diselenggarakan oleh LSM Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) pada Senin, 19 Desember 2022.

"Kami sangat terbuka dengan berbagai masukan dari berbagai stakeholders, apalagi proyek ini merupakan PSN jadi diperlukan sinergi bersama untuk memonitor agar proyek pertama ITF di Indonesia ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan masyarakat menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di perkotaan," jelasnya.

Adi Santoso meyakinkan bahwa selama ini pihaknya tidak tinggal diam, dan terus mengupayakan ter-realisasinya kegiatan strategis yang telah diamanahkan kepada JSL, dan tentunya dengan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai stakeholder agar tujuan Utama untuk Jakarta yang lebih layak huni melalui pengelolaan sampah menjadi energi.

Sejak akhir tahun 2021 setelah PMD belum disetujui oleh Dewan, kami terus menjajaki berbagai model kerjasama pendanaan dengan berbagai pihak, tentunya kami juga mengupayakan perijinan dan kerjasama dengan offtaker, yaitu PLN tetap terjaga dan terlaksana. 

JSL telah mengantongi ijin usaha pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) sebagai landasan pengerjaan pembangunan dan pengoperasian ITF pada pertengahan tahun ini. 

"Akhir tahun 2022 alhamduluillah dimudahkan berbagai pihak dan kami berterimakasih. Mohon doa restu dari seluruh stakeholder agar seluruh perencanaan dan pengerjaan ITF Sunter ini dapat berjalan dengan baik," tutupnya. (aldi)

Berita Terkait

News Update